CAFE
(Faisal Refki - 12/12/2016)
TOKOH
PEMUDA (umur 24 tahun, sedang dalam
kondisi setengah mabuk, gay)
SENIMAN (umur 42 tahun, penyair
puisi, suka mengkritik Indonesia)
PENJAGA
KASIR (wanita umur 23 tahun)
PENYANYI
CAFE (pemain gitar pria 25
tahun, vokalis wanita 23 tahun)
TAMU CAFE (dua laki-laki dan 2 wanita
seumuran)
KEKASIH (pria umur 24 tahun)
SETTING
CAFE, MALAM HARI, TIDAK TERLALU RAMAI
SINOPSIS
Jangan
mempermasalahkan perbedaan, permasalahkanlah caramu menyikapi perbedaan
PENYANYI CAFE SEDANG MENYANYIKAN LAGU
BERBAHASA INGGRIS, PEMUDA SEDANG MINUM SAMBIL TERTUNDUK DIATAS MEJA TERLIHAT
SEDANG MEMILIKI MASALAH, SENIMAN SEDANG ASIK MENYIAPKAN PUISINYA, SETELAH
PENYANYI CAFE SELESAI NAIKLAH SENIMAN KEATAS PANGGUNG UNTUK MEMBACAKAN PUISINYA
YANG BERJUDUL ‘AKU MASIH SANGAT HAFAL DENGAN NYANYIAN ITU’
Seniman :
baiklah, disini saya akan membacakan sebuah puisi karya Mustafha Bisri dengan
judul Aku masih sangat hafal nyanyian itu, selamat mendengarkan.
(seniman
membacakan puisinya sampai selesai)
Seniman :
itulah satu buah puisi dari saya semoga negeri ini dan orang-orang yang ada
didalam negeri ini tidak mementingkan kepentingannya sendiri, dan semoga bangsa
kita tidak dihina-hina bangsa lain, dan yang pasti untuk para pemimpin bangsa
ini jangan rakus berebut kuasa yang hanya untuk kepentingan pribadi, sekian
terimakasih.
(suar tepuk
tangan, seniman kembali kemejanya diiringi tepuk tangan dari pengunjung cafe)
Pemuda :
(menyanyikan penggalan lagu Indonesia
Pusaka) hey bapa yang membaca puisi tadi, anda sadar apa yang telah anda
lakukan barusan?
Seniman :
saya?
Pemuda :
iya anda yang memakai topi dan jaket kulit, anda sadar apa yang telah anda
perbuat kepada saya?
Seniman :
apa yang ku perbuat? Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan
Pemuda :
bukankan anda seorang seniman yang katanya memeliki kepekaan dan rasa empati
yang sangat tinggi? Masa anda tidak tau apa yang telah anda lakukan kepada saya
barusan.
Seniman :
apa maksud kamu ini, aku tidak mengerti.
Pemuda :
anda sadar kalau anda telah membuka luka lama dan membuat lirih hati ini? anda
sadar?
Seniman :
membuka luka lama? Membuat hatimu lirih? Kenapa aku bisa melakukan itu
kepadamu? apa salah saya, dan saya pun tidak mengenal anda siapa.
Pemuda :
anda telah membuat lirih hati ini karna anda telah membaca puisi yang isinya
hanya membuka aib dan mengkritik negara ini.
Seniman :
lalu apa masalah anda dengan puisi itu?
Pemuda :
sekarang saya mau Tanya sesuatu kepada anda (menghampiri
seniman). Nama anda siapa? Dan anda berasal darimana?
Seniman :
nama saya Nusa, saya berasal dari Banjarmasin.
Pemuda :
Nusa, dari Banjarmasin, Banjarmasin itu masih di Indonesia kan?
Seniman :
tentu saja, anak SD juga tau kalau Banjarmasin itu dari Indonesia.
Pemuda :
berarti anda orang Indonesia kan, kenapa anda tadi membaca puisi yang isinya
membuka aib dan segala keburukan Negara Indonesia ini? Apakah anda tidak bangga
dengan Indonesia, tidak bangga menjadi orang Indonesia, atau anda mneyesal
hidup dan tinggal di Indonesia?
Seniman :
kenapa kamu bertanya seperti itu? Apa hubungannya kebanggaan dengan Indonesia
dengan kelirihan hatimu?
Pemuda :
hubungnnya? Lagi-lagi anda tidak peka, sebaiknya anda pertanyakan lagi gelar
anda sebagai seniman.
Seniman :
apa maksud kamu ini, langsung saja jangan berbelit-belit, saya tak punya banyak
waktu untuk membahas sesuatu yang sia-sia dengan kamu.
Pemuda :
baiklah, saya tidak akan membuat pembicaraan kita ini sia-sia. Apakah anda
sadar bahwa yang anda lakukan tadi membuat lirih hati saya, saya muak dengan
semua ocehan-ocehan yang bisanya hanya mengkritik dan mengumbar umbar aib
bangsa ini, kasian ibu pertiwi kalau terus dipermalukan oleh anak-anaknya,
seolah olah anak-anaknya tidak bangga dengan ibunya, dengan bangsa ini bangsa
Indonesia, setiap kali saya melihat para seniman diluar sana dan mereka
berkarya dan karyanya hanya berisi kritikan dan membuka aib bangsa ini, seolah
olah mereka tidak bangga terlahir di Negara Indonesia ini, saya muak, lirih
hati ini setiap kali melihat bangsa ini dicaci maki oleh anak bangsa sendiri.
Bangsa ini terlalu luas jika kita hanya membicarakan keburukannya saja.
Seniman :
yaa begitulah cara kami bersuara agar pesan kami sampai kepada para
pemimpin-peminpin yang berkuasa untuk menyadarkan mereka kalau bangsa ini rusak
karena ulah mereka, mereka itulah yang sebenar benarnya masalah bagi bangsa ini,
merekalah yang sepatutnya disalahkan, jangan menyalahkan kami.
Pemuda :
saya tidak menyalahkan kalian, tapi tahukan kalian, selama hidup sampai saat
ini, saya lebih mengenal Negara ini hanya keburukannya saja, hanya itu yang
sering saya dengar dan saya temukan secara langsung, langsung dari mulut-mulut
orang Indonesia itu sendiri, saya terlalu muak mendengar itu semua, padahal
Negara ini kata orang sangat indah dan sangat kaya, tapi saya jarang menemui
orang mau mebicarakan dan membanggakan Negara ini, mereka terlalu sibuk
membicarakan masalah-masalah yang ada di negeri ini sampai mereka lupa jati
diri bangsa itu sendiri.
Seniman :
yaa itu artinya kamu kurang wawasan hahaa.. coba perluas lagi pergaulanmu agar
kamu tidak hanya mendapatkan apa yang kamu muaki saja.
Pemuda :
kalau anda banyak wawasan, apakan anda sering mendengar tentang kebanggaan indonesia,
coba ceritakan kepada saya, saya mau mendengar itu langsung dari mulut anda
agar rasa lirih hati ini dapat terobati dengan mendengar cerita-cerita tentang
kebanggan bangsa ini, ayoo ceritakan, saya akan mendegarkan dengan penuh hati
ayoo..
Seniman :
(terdiam sejenak)
Pemuda :
mana? mana ceritanya? Tak mau menceritakan? Atau memang tak ada yang bisa
dibanggakan? Kasihan !!
(terdiam
sejenak dan ponsel pemuda berbunyi)
Pemuda :
(berbicara di telpon) hallo sayang,
lagi di cafe, iya sebentar lagi, iya jemput aku nanti ya, dahh..
Seniman :
pacar ?
Pemuda :
iya,, dia mau jemput saya sebentar lagi. (jeda)
Bolehkah saya sedikit bercerita tentangnya?
Seniman :
silahkan, cerita saja..
Pemuda :
saya dan pacar saya itu memiliki banyak kesamaan, sekian lama kami berhubungan
semakin membosankan, karena kami memiliki banyak kesamaan, tak ada warna dalam
hubungan kami, karna kami tidak memiliki perbedaan, hambar. Apakah anda paham
apa maksud saya?
Seniman :
yaa.. hubungan kalian hambar karna kalian memiliki kesamaan.
Pemuda :
bukan itu, coba kita hubungkan lagi dengan masalah yang kita bicarakan tadi,
tentang bangsa Indonesia, maaf saya bercanda soal keditaktahuan saya tentang
keindahan dan kehebatan bangsa ini, semua orang tau tentang itu, Indonesia ini
luas, banyak suku bangsa, bahasa, adat, agama, bahkan makanan khas masing-masing
daerahnya, beraneka ragam banyak perbedaan, begitulah kalau kita dalam menjalin
hubungan apabila kita tidak memiliki perbedaan maka rasanya akan terasa hambar,
coba kita lihat indonesia yang didalamnya terdapat banyak keberagaman, apa
jadinya kalau Indonesia ini hanya memiliki satu bahasa, satu budaya, satu suku,
satu bangsa dan hanya satu masakan khas, tentu kita merasa bosan bukan? Bhineka
Tunggal Ika berbeda-beda namun tetap satu jua seharusnya itu dipahami, bukan
hanya jadi semboyan semata, tapi dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, jangan sampai perbedaan menjadi perpecahan karena
hanya mementingkan kepentingan golongannya, sukunya, bahkan agamanya, saling
merasa benar, saling menyalahkan, mayoritas menindas minoritas.
Seniman :
yaa begitulah Indonesia, negeri ini tercipta dari sejarah yang buruk, kita
lihat saja dibuku sejarah, waktu jaman kerajaan banyak raja-raja yang berebut
kekuasaan dengan cara menjatuhkan bahkan saling bunuh, Patih Gajah Mada yang
harus menaklukan raja-raja untuk memperluas kekuasaannya, Sultan Suryansyah
yang melawan pamannya sendiri untuk mendirikan kerajaan baru dan masih banyak
lagi, itulah yang mungkin ditiru oleh pemimpin-pemimpin sekarang ini, mereka
saling menjatuhkan untuk dapat berkuasa.
Pemuda :
yaa itu memang benar. Sekarang saya mau Tanya kepada anda, apa yang anda lihat
di tempat ini?
Seniman :
yang kulihat ? yaa disana ada dua orang yang sedang memainkan lagu berbahasa
inggris.
Pemuda :
yaa bahasa, kenapa mereka menyanyikan lagu berbahasa inggris, bukankah ini di
Indonesia? Apakah mereka malu menyanyikan lagu berbahasa Indonesia, apakah lagu
Indonesia tidak ada yang bagus atau tidak keren? Ini bukan masalah kemajuan
karena kita memakai bahasa asing, inggris bisa jadi Negara besar karena bahasa
mereka manjadi bahasa internasional, bahasa mandarin bisa menjadi bahasa
perdagangan, arab juga bisa maju tanpa harus memakai bahasa asing, india,
Thailand, jepang bahkan Indonesia memiliki bahasanya masing-masing yang patut
dibanggakan dan dijaga. Banggalah berbahsa Indonesia.
Pemuda :
selanjutnya apa lagi yang anda lihat ditempat ini?
Seniman :
penjaga kasir seorang wanita
Pemuda :
penjaga kasir wanita, ingat cita-cita ibu kita Kartini tentang kesetaraan
gender atau emansipasi wanita?, artinya wanita itu sudah tadak mau lagi
tertinggal, mereka tidak mau kalau hanya bekerja didapur mengurus suami dan
mengurus anak, tidak ada lagi perbedaan antara wanita dan pria dalam hal Hak
asasi Manusia.
Pemuda :
apalagi selain wanita penjaga kasir ?
Seniman :
ada empat pemuda, dua laki-laki dan dua wanita, saya tidak tau apakah mereka
beda suku, agama, kaya atau miskin, yang pasti mereka beda jenis kelamin
hahaa..
Pemuda :
yaa,, kita tidak tau mereka siapa dan apa, yang pasti mereka sedang bersama dan
mereka terlihat bahagia hahaa...
Seniman :
oh ya ada satu lagi..
Pemuda :
satu lagi? Yang mana ?
Seniman :
kita. Kamu minum bir, saya minum kopi.
Pemuda :
betul juga yaa,, kalau kita sama-sama minum bir mungkin kita akan mabuk bersama
dan pembicaraan kita pasti ngelantur, sedangkan kalau kita minum kopi mungkin
kita akan membicaran politik saja hahaa, ada ada saja anda ini.
(terdiam
sejenak)
Pemuda :
kalau kita bicara masalah Indonesia, apakah anda sadar kalau Indonesia ini
Negara yang paling toleransi antar umat beragama, mesjid dimana-mana, gereja
dimana-mana, pura dimana-mana, orang bebas mau beribadah tidak ada yang
melarang. Begitupun dengan hari libur di kalender, Indonesia sangat banyak
liburnya Cuma untuk memperingati hari-hari besar tiap-tiap agama. Kadang saya
bingung kenapa negeri yang damai ini sekarang saling menyalahkan, siapa dalang
dibalik itu semua.
Seniman :
sudah tentu para pemimpin-pemimpin itu, mereka hanya mementingkan golongannya
saja, tanpa peduli kepentingan bersama, saya muak dengan mereka semua.
Pemuda :
yaa saran saya kepada rakyat bangsa Indonesia adalah semoga anak bangsa tidak membuka
aib bangsanya sendiri, kasihan bangsa ini, malu kalau dilihat bangsa lain bahwa
bangsa ini hanya terkenal karena keburukannya saja.
Seniman :
hmmm... siapa kamu ini? Dari awal pembicaraan kita yang dibahas selalu
dihubungkan dengan kebangsaan Indonesia
Pemuda :
dulu saya pernah mengikuti tes masuk TNI, jadi dalam tes itu ada namanya tes
kebangsaan, sebenarnya saya kurang tau tentang bangsa ini, karna saya ingin
masuk tes itu saya mencari tau tentang Indonesia, namun takdir berkehendak lain
kalau saya gagal masuk tes TNI karena mereka menganggap saya masih ada
kekurangan yang tak bisa saya jelaskan.
Seniman :
itulah sebab kamu mabuk karena stress menerima keadaan itu? Saya baru pertama
kali melihat kamu di cafe ini, seharusnya orang seperti kamu tidak cocok berada
di tempat ini, orang seperti kamu itu cocoknya di bar dengan music yang
menghentak-hentak hahaa...
Pemuda :
sejak kapan ada aturan kalau orang yang sedang dalam masalah tidak boleh berada
ditempat seperti ini? Jaanganlah membeda-bedakan orang seperti itu, selama kita
manusia tak ada bedanya kita.
Seniman :
mana kekasihmu? Katanya dia mau menjemputmu
Pemuda :
entahlah, mungkin sebentar lagi, sebenarnya saya sudah tak tahan dengannya, dia
itu aneh hahaa
seniman :
ooo,, ternyata kamu ada masalah lain yang membuatmu stress.
Pemuda :
yaa begitulah, namanya juga hidup tidak luput dari masalah
(tidak lama
datanglah kekasih si pemuda yang ternyata seorang pria)
Kekasih :
haii Tomi,, tu kan kamu mabuk lagi, ayo kita pulang, biar aku bayar dlu minuman
kamu
(kekasih
membayar ke kasir)
Seniman :
jadi,,, itu kekasih kamu? Kamu....
Pemuda :
iya, kami memiliki kesamaan bukan, tapi kami membuat sendiri perbedaannya,
yakni ini (menunjukan jempolnya) saya
punya cincin di jempol sebagai tanda bahwa saya ini adalah sebagai pria, dan
dia memiliki cincin di kelingkin yang artinya dia adalah sebagai si wanita.
Hanya itu yang membedakan kami hahaa
Seniman :
astagaa,, untung saja saya tidak sempat berkenalan denganmu atau bahkan meminta
no hp mu, hiii...
Pemuda :
tenang saja, saya tak tertarik dengan pria tua seperti anda hahaa
Kekasih :
ayo sayang kita pergi..
Pemuda :
dadahh seniman tua, pembicaraan kita tidak sia-sia bukan hahaa (sambil meyanyikan penggalan lagu Indonesia
Pusaka)
(pemuda dan
kekasihnya meninggalkan cafe, si seniman masih bingun dan masih duduk di
kursinya)
SELESAI
Faisal
Refki (12/12/2016)