MALI
– MALI
Karya : Faisal Refki
05 Agustus 2019
DRAMATIC PERSONAE :
Usman
Martin
Bella
Sella
Pamali
SINOPSIS :
Mali-Mali
ada karena aku
menganggap Pamali masih ada. Akulah pejuang baru dizaman ini.
FADE IN
BELLA &
SELLA MASUK
Bella : hallo... apa ada orang disini?
Sella :
Maaf
kami langsung masuk, soalnya
pintunya terbuka.
Usman : (dari dalam) siapa?
Bella
: saya Bella.
Sella :
dan saya Sella
Usman : ada apa? Apa mau kalian?
Bella : kami hanya ingin memenuhi undangan, dan alamat
itu ada disini
Usman
: undangan apa?
Sella : entahlah, makanya
kami datang kemari.
Usman : apa yang tertulis di undangan itu?
B & S : “sampai jumpa di
Mali-Mali”
Usman : bacakan lebih keras !
B & S : “sampai jumpa di Mali-Mali !!!”
Usman
: lebih keras !!
B & S : “sampai jumpa
di.....
Usman
: (muncul mengejutkan) Mali-Mali
!!! Yuhuu.. selamat datang di Mali-Mali...
akhirnya trik jitu itu berhasil juga.
B & S : O Oww.. sepertinya kita harus pergi.
Usman : heyy tunggu dulu. Kalian belum mengambil
hadiahnya
Bella
: lupakan saja hadiahnya. kami mau keluar dari tempat
ini (ingin keluar)
Usman
: (menepuk tangan isyarat menutup pintu) opss
pintunya terkunci.
Sella : sialan, apa mau anda? Tolong jangan bunuh kami !!
Usman
: Jangan takut, saya tidak akan
berlaku kasar kepada kalian,
mungkin kalian
melihat penampilan saya yang seperti penjahat, makanya kalian berpikiran saya akan
berlaku kasar kepada kalian.
Ahh.. itu pandangan orang-orang introvert. Pepatah kuno mengatakan “jangan
menilai seseorang dari luarmya” tapi lihatlah dalamnya, isinya. Diluar sana
banyak penjahat-penjahat berpakaian rapi,
berdasi.
Bella
: tapi anda terlihat seperti
pembunuh berdarah dingin yang ada di film-film
Usman
: ahhh.. kamu terlalu banyak
menonton carita fiksi. Itu semua pembodohan. lagipula membunuh adalah sebuah
kejahatan yang sudah punah, sekarang adalah zamannya
saling menebar kebencian dan fitnah.
Bella : lalu kenapa kami harus percaya kepada
anda?
Usman
: karna saya adalah orang yang
bisa dipercaya. Dan bisa diandalkan tentunya.
Bella
: sebuah jawaban yang tidak
diharapkan.
Usman
: begini saja, saya minta waktu
10 menit untuk kalian
bertahan disini.
B & S : 10 menit !!
Usman : kalau saya berlaku kasar kepada kalian maka silahkan bunuh saya. Ini (menyerahkan sebuah
belati)
Sella
: bukankah membunuh sudah
punah?
Usman
: yaaa bagaimana lagi saya
memberi jaminan kepada kalian
supaya kalian
percaya, daripada saya berikan kalian
sebuah kartu jaminan yang tidak menjamin apa-apa hahaaa
Sella
: baiklah. kami akan mencoba percaya
kepada anda. Lalu mana hadiah yang kami
dapatkan?
Usman : (mengatur
alarm) okeee waktu dimulai dari sekarang. Hadiah
ini akan merubah pandangan kalian
terhadap sesuatu dan akan membuat
kalian menjadi manusia yang lebih baik lagi. sebelumnya
perkenalkan nama saya Usman pemilik dari Mali-Mali ini.
Bella : Mali-Mali
Mali-Mali Mali-Mali !! apa itu?
Usman
: Mali-Mali adalah sebuah tempat
untuk The Last of Pamali, Pamali terakhir.
B & S : Pamali?
Usman
: kemari, biar saya jelaskan. (Mengarahkan
Bella untuk membaca keterangan yang ada di bawah Pamali)
B & S : (membaca dengan
jelas) “Pamali adalah pantangan, larangan berdasarkan adat dan kebiasaan”.
Google.
Bella :
Siapa
itu Google?
Usman
: entahlah, mungkin nama
seorang tokoh wanita dari Rusia.
Bella
: nama yang aneh.
Usman
: bagaimana ? Sampai disini
paham ?
Bella
: rumit. Cepatlah langsung
ke intinya saja, kami
tidak punya banyak waktu.
Usman
: bukan cuma kalian yang tidak punya banyak
waktu. Saya juga begitu. (Melihat alarm) oh sial sisa 8 menit.
Bella : terserah anda saja. Dasar orang aneh.
Usman
: sttt... jangan berkata kasar
disin, Pamali ! Nanti kalian
akan melihat kejadian yang mengerikan.
B & S : kami tidak peduli !
Usman
: (menggerutu) dasar wanita,
selalu merasa benar. Baiklah, sekarang saya akan menunjukan kepada kalian sesuatu
yang belum pernah kalian
lihat sebelumnya.
Sella : Artefak dari peninggalan
Atlantis? Atau harta karun?
Usman
: tidak tidak tidak... lebih
fantastis daripada itu. Ini adalah korban-korban dari Pamali !
Bella
: saya paham sekarang,
berarti Pamali itu adalah seorang pembunuh?
Usman
: bukan
Sella
: alat pemusnah massal?
Usman : bukan... Pamali adalah sebuah local
genius dalam bentuk lisan dan bersifat larangan atau pantangan yang kalau
dilanggar akan berakibat fatal. Jadi yang akan saya tunjukkan adalah
mereka-mereka yang yang berani melanggar Pamali tersebut.
B & S : menarik juga.
Usman
: lihat ini (menepuk tangan sebagai
instruksi menyalakan lampu)
Bella
: wow... (terperangah) ini
tidak seperti yang saya bayangkan
Usman
: yaa jauh dari apa yang kamu
bayangkan
Sella
: saya kira korban-korban
ini berwujud mengerikan dan penuh luka dimana-mana, ternyata saya salah.
Sungguh biasa saja.
Usman
: kamu kira mereka ini korban
bom atom yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki?
B & S : tepat sekali.
Usman
: tentu saja bukan !
Bella
: lalu apa yang menarik dari ini semua?
Usman
: kalian lihat disana? Dua orang
yang saling berdempetan itu, mereka adalah korban dari Pamali “makan pisang gampir waktu batianan, kaina
anaknya gampir” makanya mereka terlihat
saling tempel menempel, bagai amplop dan prangko.
Bella
: mustahil karena cuma makan
pisang bisa melahirkan anak yang kembar siam. Kecuali di pisang tersebut
mengandung sel sperma.
Usman
: huss jangan berkata-kata
kotor di tempat ini. Pamali !!
Bella
: siapa yang berkata kotor?
Usman
: tadi kamu sebut pisang mengandung apa?
Bella
: sel sperma?
Usman : hus hus huss. Nah itu kamu berkata
kotor.
Bella
: astaga, sejak kapan sel
sperma masuk dalam kategori kata-kata kotor.
Usman
: kata itu bisa membuat orang
yang mendengarnya akan berfantasi yang tidak-tidak, dan itu sangat berbahaya. Oleh karena itu kata itu
digolongkan dalam kata-kata kotor. Dan sekarang saya sedang berfantasi.
Bella
: awas kalau anda berfantasi tentang kami.
Usman
: ah sudahlah, lupakan saja fantasi itu. Kita lanjutkan saja
yang tadi. (Melanjutkan) Dan yang didepan ini adalah korban dari Pamali “duduk dimuhara lawang, kaina lambat kawin”
makanya dia sampai saat ini belum menemukan jodohnya, galau sampai mati.
Sella
: ya jelas saja kalau
kerjanya cuma melamun di depan pintu, kapan wakunya untuk mencari jodoh.
Usman
: jangan dibantah. Pamali.
Sella
: masa bodoh dengan Pamali
Usman
: kali ini saya peringatkan kamu
untuk tidak membahasnya, atau saya akan ........
Sella
: akan apa? Berlaku kasar?
Coba saja, maka belati ini akan membunuh
anda.
Usman
: bukan itu maksud saya. Maksudnya saya tidak akan melanjutkannya
lagi hehee.
Sella
: ya sudah akhiri saja semuanya
ini. Ini semua tidak penting
Usman
: ohhh maafkan saya. Oke oke. Kita bisa
lanjutkan?
B & S : (hanya diam isyarat
mempersilahkan)
Usman
: syukurlah. Sedangkan yang
disana mereka adalah korban dari Pamali “kaluar
rumah pas sanja kuning, kaina dipatak hantu” makanya mereka sampai sekarang
tidak bisa kembali kerumahnya, ciyee rindu
rumah. Dan itu adalah korban dari “Pamali maintip urang mandi, kaina matanya
batimbil” lihat matanya, besar seperti mata bunglon. Dan yang itu adalah korban dari Pamali “dilarang menyanyi dikamar mandi” yang
berakibat cepat tua, makanya mereka terlihat lebih tua dari yang lain.
Bella : Dilarang menyanyi dikamar mandi?
Terdengar seperti judul drama
Usman
: kamu terlalu banyak menonton
drama. Pembodohan.
Bella
: korban Pamali. Mali-Mali
tempat Pamali terakhir.
Sella :
Terakhir
artinya sisa, sisa artinya akan habis, habis artinya akan punah.
Bella :
Kenapa Pamali bisa akan punah?
Sella :
Dan
kenapa ada Mali-Mali?
Usman : Mali-Mali ada karena saya merasa Pamali masih ada,
Mali-mali saya buat untuk melindungi Pamali dari kepunahan. Seperti Orang Utan dalam konservasi. Begitulah
mali-mali dan Pamali. Oleh karena itu saya sangat menjaganya, makanya saya
sangat senang apabila ada orang yang mau mengetahui tentang Pamali. Tapi hal
itu menyebabkan saya dianggap aneh, sama seperti kalian menilai saya.
Bella : ohh maafkan kami. kami tidak bermaksud.
Usman
: dulu Pamali memiliki peran
yang penting bagi manusia. Semua hidup penuh dengan keteraturan. Tapi setelah
orang-orang tidak memakainya lagi Pamali
hanya dianggap sebagai upaya untuk menakut nakuti anak-anak kecil. Bahkan
orang-orang berpendidikan membantah itu semua dengan pemikiran yang mereka
miliki. Apa artinya pendidikan kalau tidak mengerti persoalan disekitarnya.
Lebih baik pendidikan itu di tiadakan.
Sella
: kami merasa tersinggung.
Usman : suara gemuruh jalanan di saat senja
yang mengalahkan suara panggilan tuhan. Banyak orang-orang yang tidak berumur
panjang karena kebiasaan makan dan tidur yang tidak teratur, sehingga berdampak
pada kesehatannya. Dan yang lebih parah dan masih berlangsung sampai saat ini
adalah penebangan hutan dan penambangan hasil bumi hanya untuk memperkaya diri,
dan berakibat terjadinya bencana. seandainya mereka mentaati Pamali yang
berlaku di hutan dan adat pasti semua itu tidak akan terjadi. Namun mereka
seolah lupa, dan sibuk memperkaya diri sendiri. Semua itu adalah dampak dari
penjajahan teknologi. Dasar penjajah bangsat !!
Bella
: kali ini anda terlihat
serius.
Usman
: maaf. Saya hanya terbawa
suasana. Tapi saya sangat berterimakasih kepada kalian karena sudah mau memenuhi undangan ini.
Sella : kami sedikit
terpaksa.
Usman : tapi semua rasa ketertarikan
berawal dari keterpaksaan. Perlu kalian
ketahui, kalian
adalah orang pertama yang mau memenuhi undangan untuk datang ke Mali-Mali
setelah sekian lama. Saya harap kalian adalah orang yang peduli.
Bella
: dan anda juga perlu harus
mengetahui satu hal. kami
tidak mendapatkan apa-apa selama 10 menit ini
Sella :
dan
ini semua tidak merubah apa-apa dalam hidup kami, seperti
yang telah anda katakan di awal pertemuan.
BELL BERBUNYI MENANDAKAN
WAKTU HABIS
Bella
: ohhh akhirnya penderitaan
ini usai sudah. Sekarang penuhi janji
anda yang hanya butuh waktu 10 menit.
Usman
: ya sudahlah. Satu kali lagi
saya menemui kepunahan. Pertemuan kita sudah musnah. Senang bertemu dengan kalian. Semoga kalian kambali lagi ke
Mali-Mali. Terimakasih.
Sella
: ini belatimu (menyerahkan
belati kepada Usman)
Usman
: simpan saja. Siapa tau kita
bisa bertemu lagi. Jadi saya tidak perlu susah-susah lagi menyiapkan belati
sebagai jaminan.
Sella
: oh okee. kami permisi. Semoga pemikiran
kami berubah ketika sampai
dirumah. Tapi tolong bukakan pintu.
Usman : (menepuk tangan isyarat membuka
pintu)
BELLA & SELLA KELUAR
Usman
: jangan berkata-kata kasar,
nanti kalian akan menemui kejadian
yang mengerikan !!!
USMAN KELUAR
FADE OUT
FADE IN
PAMALI MASUK
Pamali : dimana mereka? Dimana mereka? Dimana? Dimana mereka..... ohhhh dimana kau? Lagi-lagi aku terlambat.
USMAN MASUK
Usman : sayang? Apa itu kau?
Pamali : aku terlambat sayang
Usman : ohh sayang, kau menampakkan diri
lagi. Untunglah tidak ada orang lain selain aku disini.
Pamali : apa maksudmu? Apa aku telihat
menakutkan? Menyeramkan sampai-sampai orang akan ketakutan melihatku heh?
Usman : bukan begitu maksudku sayang.
Pamali : dimana meraka? Dimana ?
Usman : kau mencari siapa?
Pamali : anak-anak itu, anak-anak yang datang kesini tadi?
Usman : Bella dan Sella?
Pamali : yaa, siapapun itu namanaya, mana mereka?
Usman : mereka sudah pergi.
Pamali : apa? mereka sudah pergi, uhh.. aku terlambat lagi, lalu
bagaimana hasilnya?
Usman : entahlah, sepertinya mereka tidak peduli.
Pamali : tidak mungkin, ini pasti gara-gara
kamu yang tidak pandai bicara.
Usman : tidak sayang, aku sudah melakukan
sesuai dengan S.O.P Mali-Mali.
Pamali : S.O.P - S.O.P. Kau kira apa heh? Lalu bagaimana?
Usman : yaa kita tunggu pengunjung yang
lain saja.
Pamali : enak saja kau bicara, menunggu
adalah pekerjaan yang menyebalkan, aku sudah rindu diajak berteman dengan
orang-orang baru. Bosan bersama denganmu terus.
Usman : sabarlah sayang, yakin saja semua
akan indah pada waktunya.
Pamali : sabar sabar. Kita ini sudah semakin
tua, sebentar lagi kita akan mati, mengerti?
Usman : janganlah kau berbicara seperti
itu. Kau tidak terlihat semakin tua, bahkan kau terlihat awet muda, cantik
seperti Dewi Shinta, itu artinya diluar sana masih ada yang memperdulikanmu.
Pamali : aku terlihat muda? Apa kau tidak
berbohong?
Usman : aku selalu berkata jujur.
Pamali : wahhh.. Itu artinya umurku masih
panjang?
Usman : benar sekali.
Pamali : tapi aku takut.
Usman : takut kenapa sayang?
Pamali : aku takut kalau orang-orang yang
mengenalku akan merasa tidak nyaman karena dampak yang dihasilkan olehku.
Usman : tidak mungkin sayang, itu semua kan
untuk kebaikan mereka semua.
Pamali : tapi kita tidak bisa tinggal diam.
Orang-orang harus kembali mengenalku, keadaan sekarang sudah kacau balau.
Usman : benar, semua sudah tidak terkendali !
Pamali : tidak ada tata krama !
Usman : tidak ada rasa takut !
Pamali : tidak ada penebal keimanan !
Usman : tidak ada rasa syukur !
P & L : Pamali harus kembali !!! kembali ! kembali !
Kembali !!
Pamali : Usman, terimakasih karna telah menjagaku. Tak bisa ku bayangkan kalau tidak
ada tempat seperti Mali-Mali yang kau buat, mungkin sekarang aku
sudah berada di Leiden hahaaa
Usman : sebagai seorang yang terlahir dari
tradisi nenek moyang, sudah seharusnya aku menjagamu, seperti Rama yang menjaga Shinta dalam
kisah Ramayana. Aku tidak akan membiarkanmu hilang wahai Pamaliku sayang.
Pamali : harapanku ada padamu. Ku harap kau
segera mendapatkan penggantimu.
Usman : akan ku jaga amanah ini.
Pamali : terimakasih, aku kembali dulu. Takut
ada yang mendengar pembicaraan kita hahaaa
Usman : makanya jangan berbicara
keras-keras disini. Pamali hahaa
Pamali : hahaaa kau bercanda Usman. Sampai
bertemu lagi. Semangat !!
PAMALI KELUAR
FADE OUT
FADE IN
MARTIN MASUK
Martin
: (melihat-lihat Mali-Mali)
USMAN MASUK
Usman
: heyy pencuri !! Angkat tangan
!!
Martin : (mengangkat tangan kemudian
berbalik menghadap Usman)
Usman : Martin ?
Martin
: hallo Usman, lama tidak berjumpa, panjang
umur ternyata kau ya.
Usman
: kenapa kau ada disini?
Martin
: aku datang kesini masih
dengan tujuan yang sama.
Usman
: apa maksudmu?
Martin
: dasar pikun. Dasar manusia
tak layak.
Usman
: hey jaga bicaramu. Pamali
bersumpah serapah disini. Langsung saja apa maumu, tak perlu kau memakai
sindiran-sindiran , aku ini orang yang tidak peka, paham?
Martin : baiklah kalau kau memaksa.
Usman : aku tidak memaksa. Kau saja yang
merasa terpaksa. Jangan-jangan kau hidup juga karena terpaksa hahaaa
Martin
: ya ya yaa. Silahkan saja
tertawa sebelum kau tidak bisa tertawa lagi. Usman, sekian lama aku menanti
rasanya aku sudah tidak tahan. Pamali ini dan korban-korban Pamali itu harus
kau serahkan sekarang juga.
Usman
: itu lagi itu lagi. Hey Martin,
semua ini tidak akan pernah ku serahkan. Bukankah sudah dari dulu aku sampaikan kepadamu?
Martin : untuk apa kau mempertahankannya?
Usman
: sebelum ku jawab
pertanyaanmu, aku ingin bertanya padamu, kalau semua ini ku serahkan padamu,
memangnya mau kau apakan semua ini?
Martin
: tentu saja akan ku tempatkan
di tempat yang indah seperti taman Asoka, museum Leiden Belanda, supaya semua
orang tau kalau Pamali itu seperti apa.
Usman
: enak saja kau bicara, kau
kira Pamali ini sudah punah heh? Maaf, permintaanmu aku tolak.
Martin
: hey Usman, untuk apa kau
mempertahankannya disini? Orang-orang disini sudah tidak peduli lagi dengan Pamali,
mereka sudah tidak memakainya. Dan itu artinya Pamali sudah punah kan?
Usman : tidak, Pamali akan terus hidup
bersamaku.
Martin
: ayolah kawan, percuma kau
habiskan hidupmu untuk mempertahankan ini. Kalau kau mau bekerjasama denganku,
hidupmu pasti akan berubah.
Usman : ya berubah, berubah menjadi tidak
terkontrol dan jauh dari keteraturan.
Martin
: berhenti menyangkalnya, selama
kau disini, apakah ada yang memperdulikannya?
Usman
: ada.
Martin
: banyak?
Usman
: beberapa.
Martin
: apa dia tertarik?
Usman
: entahlah.
Martin
: hahaaa itu artinya Pamali
sudah punah.
Usman
: tapi aku percaya suatu saat
pasti ada seseorang yang kembali memakainya.
Martin : teruslah bermimpi wahai Usman yang
baik.
Usman : sebaiknya kau pergi dari tempat
ini.
Martin
: aku tidak akan pergi dengan tangan kosong
Usman
: pergi kataku !
Martin
: tidak akan !
Usman : pergi !!
Martin : tidak !
Usman : aku mengusirmu !!
Martin
: stop !! Aku akan pergi
kecuali kau serahkan ini semua.
Usman
: mentang-mentang dari New
York, kau telah berubah Martin.
Martin : berubah itu perlu dilakukan kawan,
lagipula aku bukan dari New York.
Usman
: dari mana?
Martin
: Leiden, Belanda.
Usman
: lalu New York?
Martin
: “mentang-mentang dari New
York” itu naskah drama.
Usman
: drama lagi drama lagi. Dasar
manusia drama.
Martin : apa yang kita bicarakan? Kembali ke
topik pembahasan.
Usman
: sial, rupanya upayaku
mengalihkan pembicaraan telah disadarinya.
Martin : Usman,
seandainya kau ikut bersamaku dulu mungkin kau akan menertawakan
idealis-idealismu yang aneh itu, tak ada gunanya, idealis hanya akan
memenjarakanmu kedalam pemikiran dan pendapat-pendapat yang merugikan dan
melemahkanmu. Lihat kau sekarang ini, dirimu bagaikan dinding kaca yang retak
dan dilapisi debu, rapuh, kusam, kau kira dengan idealis anehmu itu bisa
mengalahkan dunia? Kau salah kawan, pengetahuan, logika, dan pemikiran yang
majulah yang bisa melakukannya. Dan aku datang menemuimu untuk itu, tapi kau
lagi-lagi menyangkalnya. Saranku kepada teman sepermainanku, Usman, sadarlah,
buang jauh-jauh pemikiran kolotmu itu, Tak ada gunanya, buang-buang waktu.
Usman
: seharusnya aku yang berbicara
seperti itu wahai hamba kemahsyuran, semenjak kedatanganmu dulu ke Mali-Mali,
dan kau ingin membawanya ke Leiden, dari situ aku mulai menyadari bahwa pengetahuan
dan pendidikan yang kau dapatkan selama ini sudah merubah pemikiranmu, kau
sudah dijajah tanpa kau sadari, kau dijajah melalui pemikiran dan doktrin-doktrin
para pemuja kemahsyuran, kau tidak ada bedanya seperti Rahwana dalam kisah Ramayana
yang menculik Dewi Shinta, dan
kau juga sama seperti Syarif Hamid
yang menghianati pejuang Demang Lehman
sehingga berhasil ditangkap dan dihukum mati oleh Belanda, dan aku tak
menyangka ternyata setelah berabad abad kemudian lahirlah penghianat baru yang
bernama Martin. Cukup sudah tengkorak pahlawan kami dibawa ke Leiden, tapi tidak
dengan Pamali ini, Pamali ini akan terus hidup dan tidak akan pernah punah,
walaupun penjajahan teknologi telah kalian lakukan yang membuat anak-anak muda
tidak memakai Pamali lagi. Kaulah reinkarnasi Rahwana yang tirani, “Belanda rambut hirang”, itulah julukan yang pas untukmu Martin.
Martin
: terserah kau mau bicara apa,
dan julukan apa yang kau berikan kepadaku. Kalau cara baik-baik tidak digubris,
negosiasi pun sudah tidak ada arti, maka cara
kaum barbar lah yang akan ku tempuh. Usman, kau kenal
dengam belati ini (menunjukkan belati yang diberikan kepada Sella) ?
Usman
: kau? Darimana kau dapat
belati itu?
Martin
: tak perlu ku jelaskan pun kau
pasti sudah paham. Belati ini akan membunuh tuannya sendiri. Sekarang cepat kau
serahkan Pamali ini atau nyawamu akan melayang?
Usman
: tunggu dulu, ayolah kawan,
tidak baik berlaku kasar ditempat ini, Pamali.
Martin
: masa bodoh dengan Pamali, cepat
serahkan kataku !!
Usman
: tidak akan, aku percaya belati
itu tidak akan berkhianat seperti dirimu Martin.
Martin
: kau mau bukti? Baiklah akan
ku tunjukkan. Mati lah kau !!
Usman
: stop !! Baiklah ! Semua ini
akan ku serahkan.
Martin
: hahaa kau akhirnya takluk
juga.
Usman
: baiklah, sepertinya aku sudah
tidak bisa menjaganya. Dengan berat hati semua ini ku serahkan. Semoga bisa
bermanfaat bagi orang banyak.
Martin
: benarkah? Kau menyerahkannya? Apa
aku tidak salah?
Usman
: aku selalu berkata jujur.
Martin
: oh tuhan. Terimakasih Usman, kau adalah sahabat
terbaik ku. (Memeluk Usman)
Usman
: (menusuk martin saat
berpelukan) kau harus tau, siapa yang menang antara pengetahuan dengan idealis
kolotku. Akulah Rama yang melindungi Shinta, akulah Demang Lehman yang
dikhianati, Akulah Usman, pejuang baru di zaman ini. Matilah kau Rahwana, dasar
penjajah bangsat !!
Martin
: (perlahan tumbang)
BELLA & SELLA MASUK
B & S : (terperangah
melihat kejadian itu)
FADE OUT
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar