Rabu, 02 Oktober 2019

Mali - Mali




MALI – MALI
Karya : Faisal Refki
05 Agustus 2019



DRAMATIC PERSONAE :
Usman
Martin
Bella
Sella
Pamali



SINOPSIS :
Mali-Mali ada karena aku menganggap Pamali masih ada. Akulah pejuang baru dizaman ini.







FADE IN
BELLA & SELLA MASUK
Bella                : hallo... apa ada orang disini?
Sella                : Maaf kami langsung masuk, soalnya pintunya terbuka.
Usman            : (dari dalam) siapa?
Bella               : saya Bella.
Sella                : dan saya Sella
Usman            : ada apa? Apa mau kalian?
Bella               : kami hanya ingin memenuhi undangan, dan alamat itu ada disini
Usman            : undangan apa?
Sella                : entahlah, makanya kami datang kemari.
Usman            : apa yang tertulis di undangan itu?
B & S              : “sampai jumpa di Mali-Mali”
Usman            : bacakan lebih keras !
B & S              : “sampai jumpa di Mali-Mali !!!”
Usman            : lebih keras !!
B & S              : “sampai jumpa di.....
Usman            : (muncul mengejutkan) Mali-Mali !!! Yuhuu.. selamat datang di Mali-Mali... akhirnya trik jitu itu berhasil juga.
B & S              : O Oww.. sepertinya kita harus pergi.
Usman            : heyy tunggu dulu. Kalian belum mengambil hadiahnya
Bella               : lupakan saja hadiahnya. kami mau keluar dari tempat ini (ingin keluar)
Usman            : (menepuk tangan isyarat menutup pintu) opss pintunya terkunci.
Sella                : sialan, apa mau anda? Tolong jangan bunuh kami !!
Usman            : Jangan takut, saya tidak akan berlaku kasar kepada kalian, mungkin kalian melihat penampilan saya yang seperti penjahat, makanya kalian berpikiran saya akan berlaku kasar kepada kalian. Ahh.. itu pandangan orang-orang introvert. Pepatah kuno mengatakan “jangan menilai seseorang dari luarmya” tapi lihatlah dalamnya, isinya. Diluar sana banyak penjahat-penjahat berpakaian rapi, berdasi.
Bella               : tapi anda terlihat seperti pembunuh berdarah dingin yang ada di film-film
Usman            : ahhh.. kamu terlalu banyak menonton carita fiksi. Itu semua pembodohan. lagipula membunuh adalah sebuah kejahatan yang sudah punah, sekarang adalah zamannya saling menebar kebencian dan fitnah.
Bella               : lalu kenapa kami harus percaya kepada anda?
Usman            : karna saya adalah orang yang bisa dipercaya. Dan bisa diandalkan tentunya.
Bella               : sebuah jawaban yang tidak diharapkan.
Usman            : begini saja, saya minta waktu 10 menit untuk kalian bertahan disini.
B & S              : 10 menit !!
Usman            : kalau saya berlaku kasar kepada kalian maka silahkan bunuh saya. Ini (menyerahkan sebuah belati)
Sella                : bukankah membunuh sudah punah?
Usman            : yaaa bagaimana lagi saya memberi jaminan kepada kalian supaya kalian percaya, daripada saya berikan kalian sebuah kartu jaminan yang tidak menjamin apa-apa hahaaa
Sella                : baiklah. kami akan mencoba percaya kepada anda. Lalu mana hadiah yang kami dapatkan?
Usman            : (mengatur alarm) okeee waktu dimulai dari sekarang. Hadiah ini akan merubah pandangan kalian terhadap sesuatu dan akan membuat kalian menjadi manusia yang lebih baik lagi. sebelumnya perkenalkan nama saya Usman pemilik dari Mali-Mali ini.
Bella               : Mali-Mali Mali-Mali Mali-Mali !! apa itu?
Usman            : Mali-Mali adalah sebuah tempat untuk The Last of Pamali, Pamali terakhir.
B & S              : Pamali?
Usman            : kemari, biar saya jelaskan. (Mengarahkan Bella untuk membaca keterangan yang ada di bawah Pamali)
B & S              : (membaca dengan jelas) “Pamali adalah pantangan, larangan berdasarkan adat dan kebiasaan”. Google.
Bella                : Siapa itu Google?
Usman            : entahlah, mungkin nama seorang tokoh wanita dari Rusia.
Bella               :  nama yang aneh.
Usman            : bagaimana ? Sampai disini paham ?
Bella               : rumit. Cepatlah langsung ke intinya saja, kami tidak punya banyak waktu.
Usman            : bukan cuma kalian yang tidak punya banyak waktu. Saya juga begitu. (Melihat alarm) oh sial sisa 8 menit.
Bella               : terserah anda saja. Dasar orang aneh.
Usman            : sttt... jangan berkata kasar disin, Pamali ! Nanti kalian akan melihat kejadian yang mengerikan.
B & S              : kami tidak peduli !
Usman            : (menggerutu) dasar wanita, selalu merasa benar. Baiklah, sekarang saya akan menunjukan kepada kalian sesuatu yang belum pernah kalian lihat sebelumnya.
Sella                : Artefak dari peninggalan Atlantis? Atau harta karun?
Usman            : tidak tidak tidak... lebih fantastis daripada itu. Ini adalah korban-korban dari Pamali !
Bella               : saya paham sekarang, berarti Pamali itu adalah seorang pembunuh?
Usman            : bukan
Sella                : alat pemusnah massal?
Usman            : bukan... Pamali adalah sebuah local genius dalam bentuk lisan dan bersifat larangan atau pantangan yang kalau dilanggar akan berakibat fatal. Jadi yang akan saya tunjukkan adalah mereka-mereka yang yang berani melanggar Pamali tersebut.
B & S              : menarik juga.
Usman            : lihat ini (menepuk tangan sebagai instruksi menyalakan lampu)
Bella               : wow... (terperangah) ini tidak seperti yang saya bayangkan
Usman            : yaa jauh dari apa yang kamu bayangkan
Sella                : saya kira korban-korban ini berwujud mengerikan dan penuh luka dimana-mana, ternyata saya salah. Sungguh biasa saja.
Usman            : kamu kira mereka ini korban bom atom yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki?
B & S              : tepat sekali.
Usman            : tentu saja bukan !
Bella               : lalu apa yang menarik dari ini semua?
Usman            : kalian lihat disana? Dua orang yang saling berdempetan itu, mereka adalah korban dari Pamali “makan pisang gampir waktu batianan, kaina anaknya gampir” makanya mereka terlihat saling tempel menempel, bagai amplop dan prangko.
Bella               : mustahil karena cuma makan pisang bisa melahirkan anak yang kembar siam. Kecuali di pisang tersebut mengandung sel sperma.
Usman            : huss jangan berkata-kata kotor di tempat ini. Pamali !!
Bella               : siapa yang berkata kotor?
Usman            : tadi kamu sebut pisang mengandung apa?
Bella               : sel sperma?
Usman            : hus hus huss. Nah itu kamu berkata kotor.
Bella               : astaga, sejak kapan sel sperma masuk dalam kategori kata-kata kotor.
Usman            : kata itu bisa membuat orang yang mendengarnya akan berfantasi yang tidak-tidak, dan itu sangat berbahaya. Oleh karena itu kata itu digolongkan dalam kata-kata kotor. Dan sekarang saya sedang berfantasi.
Bella               : awas kalau anda berfantasi tentang kami.
Usman            : ah sudahlah, lupakan saja fantasi itu. Kita lanjutkan saja yang tadi. (Melanjutkan) Dan yang didepan ini adalah korban dari Pamali “duduk dimuhara lawang, kaina lambat kawin” makanya dia sampai saat ini belum menemukan jodohnya, galau sampai mati.
Sella                : ya jelas saja kalau kerjanya cuma melamun di depan pintu, kapan wakunya untuk mencari jodoh.
Usman            : jangan dibantah. Pamali.
Sella                : masa bodoh dengan Pamali
Usman            : kali ini saya peringatkan kamu untuk tidak membahasnya, atau saya akan ........
Sella                : akan apa? Berlaku kasar? Coba saja, maka belati ini akan membunuh anda.
Usman            : bukan itu maksud saya. Maksudnya saya tidak akan melanjutkannya lagi hehee.
Sella                : ya sudah akhiri saja semuanya ini. Ini semua tidak penting
Usman            : ohhh maafkan saya. Oke oke. Kita bisa lanjutkan?
B & S              : (hanya diam isyarat mempersilahkan)
Usman            : syukurlah. Sedangkan yang disana mereka adalah korban dari Pamali “kaluar rumah pas sanja kuning, kaina dipatak hantu” makanya mereka sampai sekarang tidak bisa kembali kerumahnya, ciyee rindu rumah. Dan itu adalah korban dari “Pamali maintip urang mandi, kaina matanya batimbil” lihat matanya, besar seperti mata bunglon. Dan yang itu adalah korban dari Pamali “dilarang menyanyi dikamar mandi” yang berakibat cepat tua, makanya mereka terlihat lebih tua dari yang lain.
Bella               : Dilarang menyanyi dikamar mandi? Terdengar seperti judul drama
Usman            : kamu terlalu banyak menonton drama. Pembodohan.
Bella               : korban Pamali. Mali-Mali tempat Pamali terakhir.
Sella                : Terakhir artinya sisa, sisa artinya akan habis, habis artinya akan punah.
Bella                : Kenapa Pamali bisa akan punah?
Sella                : Dan kenapa ada Mali-Mali?
Usman            : Mali-Mali ada karena saya merasa Pamali masih ada, Mali-mali saya buat untuk melindungi Pamali dari kepunahan. Seperti Orang Utan dalam konservasi. Begitulah mali-mali dan Pamali. Oleh karena itu saya sangat menjaganya, makanya saya sangat senang apabila ada orang yang mau mengetahui tentang Pamali. Tapi hal itu menyebabkan saya dianggap aneh, sama seperti kalian menilai saya.
Bella               : ohh maafkan kami. kami tidak bermaksud.
Usman            : dulu Pamali memiliki peran yang penting bagi manusia. Semua hidup penuh dengan keteraturan. Tapi setelah orang-orang tidak memakainya lagi Pamali hanya dianggap sebagai upaya untuk menakut nakuti anak-anak kecil. Bahkan orang-orang berpendidikan membantah itu semua dengan pemikiran yang mereka miliki. Apa artinya pendidikan kalau tidak mengerti persoalan disekitarnya. Lebih baik pendidikan itu di tiadakan.
Sella                : kami merasa tersinggung.
Usman            : suara gemuruh jalanan di saat senja yang mengalahkan suara panggilan tuhan. Banyak orang-orang yang tidak berumur panjang karena kebiasaan makan dan tidur yang tidak teratur, sehingga berdampak pada kesehatannya. Dan yang lebih parah dan masih berlangsung sampai saat ini adalah penebangan hutan dan penambangan hasil bumi hanya untuk memperkaya diri, dan berakibat terjadinya bencana. seandainya mereka mentaati Pamali yang berlaku di hutan dan adat pasti semua itu tidak akan terjadi. Namun mereka seolah lupa, dan sibuk memperkaya diri sendiri. Semua itu adalah dampak dari penjajahan teknologi. Dasar penjajah bangsat !!
Bella               : kali ini anda terlihat serius.
Usman            : maaf. Saya hanya terbawa suasana. Tapi saya sangat berterimakasih kepada kalian karena sudah mau memenuhi undangan ini.
Sella                : kami sedikit terpaksa.
Usman            : tapi semua rasa ketertarikan berawal dari keterpaksaan. Perlu kalian ketahui, kalian adalah orang pertama yang mau memenuhi undangan untuk datang ke Mali-Mali setelah sekian lama. Saya harap kalian adalah orang yang peduli.
Bella               : dan anda juga perlu harus mengetahui satu hal. kami tidak mendapatkan apa-apa selama 10 menit ini
Sella                : dan ini semua tidak merubah apa-apa dalam hidup kami, seperti yang telah anda katakan di awal pertemuan.
BELL BERBUNYI MENANDAKAN WAKTU HABIS
Bella               : ohhh akhirnya penderitaan ini usai sudah. Sekarang penuhi janji anda yang hanya butuh waktu 10 menit.
Usman            : ya sudahlah. Satu kali lagi saya menemui kepunahan. Pertemuan kita sudah musnah. Senang bertemu dengan kalian. Semoga kalian kambali lagi ke Mali-Mali. Terimakasih.
Sella                : ini belatimu (menyerahkan belati kepada Usman)
Usman            : simpan saja. Siapa tau kita bisa bertemu lagi. Jadi saya tidak perlu susah-susah lagi menyiapkan belati sebagai jaminan.
Sella                : oh okee. kami permisi. Semoga pemikiran kami berubah ketika sampai dirumah. Tapi tolong bukakan pintu.
Usman            : (menepuk tangan isyarat membuka pintu)
BELLA & SELLA KELUAR
Usman            : jangan berkata-kata kasar, nanti kalian akan menemui kejadian yang mengerikan !!!
USMAN KELUAR
FADE OUT

FADE IN
PAMALI MASUK
Pamali            : dimana mereka? Dimana mereka? Dimana? Dimana mereka..... ohhhh dimana kau? Lagi-lagi aku terlambat.
USMAN MASUK
Usman            : sayang? Apa itu kau?
Pamali            : aku terlambat sayang
Usman            : ohh sayang, kau menampakkan diri lagi. Untunglah tidak ada orang lain selain aku disini.
Pamali            : apa maksudmu? Apa aku telihat menakutkan? Menyeramkan sampai-sampai orang akan ketakutan melihatku heh?
Usman            : bukan begitu maksudku sayang.
Pamali            : dimana meraka? Dimana ?
Usman            : kau mencari siapa?
Pamali            : anak-anak itu, anak-anak yang datang kesini tadi?
Usman            : Bella dan Sella?
Pamali            : yaa, siapapun itu namanaya, mana mereka?
Usman            : mereka sudah pergi.
Pamali            : apa? mereka sudah pergi, uhh.. aku terlambat lagi, lalu bagaimana hasilnya?
Usman            : entahlah, sepertinya mereka tidak peduli.
Pamali            : tidak mungkin, ini pasti gara-gara kamu yang tidak pandai bicara.
Usman            : tidak sayang, aku sudah melakukan sesuai dengan S.O.P Mali-Mali.
Pamali            : S.O.P - S.O.P. Kau kira apa heh? Lalu bagaimana?
Usman            : yaa kita tunggu pengunjung yang lain saja.
Pamali            : enak saja kau bicara, menunggu adalah pekerjaan yang menyebalkan, aku sudah rindu diajak berteman dengan orang-orang baru. Bosan bersama denganmu terus.
Usman            : sabarlah sayang, yakin saja semua akan indah pada waktunya.
Pamali            : sabar sabar. Kita ini sudah semakin tua, sebentar lagi kita akan mati, mengerti?
Usman            : janganlah kau berbicara seperti itu. Kau tidak terlihat semakin tua, bahkan kau terlihat awet muda, cantik seperti Dewi Shinta, itu artinya diluar sana masih ada yang memperdulikanmu.
Pamali            : aku terlihat muda? Apa kau tidak berbohong?
Usman            : aku selalu berkata jujur.
Pamali            : wahhh.. Itu artinya umurku masih panjang?
Usman            : benar sekali.
Pamali            : tapi aku takut.
Usman            : takut kenapa sayang?
Pamali            : aku takut kalau orang-orang yang mengenalku akan merasa tidak nyaman karena dampak yang dihasilkan olehku.
Usman            : tidak mungkin sayang, itu semua kan untuk kebaikan mereka semua.
Pamali            : tapi kita tidak bisa tinggal diam. Orang-orang harus kembali mengenalku, keadaan sekarang sudah kacau balau.
Usman            : benar, semua sudah tidak terkendali !
Pamali            : tidak ada tata krama !
Usman            : tidak ada rasa takut !
Pamali            : tidak ada penebal keimanan !
Usman            : tidak ada rasa syukur !
P & L              : Pamali harus kembali !!! kembali ! kembali ! Kembali !!
Pamali            : Usman, terimakasih karna telah menjagaku. Tak bisa ku bayangkan kalau tidak ada tempat seperti Mali-Mali yang kau buat, mungkin sekarang aku sudah berada di Leiden hahaaa
Usman            : sebagai seorang yang terlahir dari tradisi nenek moyang, sudah seharusnya aku menjagamu, seperti Rama yang menjaga Shinta dalam kisah Ramayana. Aku tidak akan membiarkanmu hilang wahai Pamaliku sayang.
Pamali            : harapanku ada padamu. Ku harap kau segera mendapatkan penggantimu.
Usman            : akan ku jaga amanah ini.
Pamali            : terimakasih, aku kembali dulu. Takut ada yang mendengar pembicaraan kita hahaaa
Usman            : makanya jangan berbicara keras-keras disini. Pamali hahaa
Pamali            : hahaaa kau bercanda Usman. Sampai bertemu lagi. Semangat !!
PAMALI KELUAR
FADE OUT

FADE IN
MARTIN MASUK
Martin            : (melihat-lihat Mali-Mali)
USMAN MASUK
Usman            : heyy pencuri !! Angkat tangan !!
Martin            : (mengangkat tangan kemudian berbalik menghadap Usman)
Usman            : Martin ?
Martin            : hallo Usman, lama tidak berjumpa, panjang umur ternyata kau ya.
Usman            : kenapa kau ada disini?
Martin            : aku datang kesini masih dengan tujuan yang sama.
Usman            : apa maksudmu?
Martin            : dasar pikun. Dasar manusia tak layak.
Usman            : hey jaga bicaramu. Pamali bersumpah serapah disini. Langsung saja apa maumu, tak perlu kau memakai sindiran-sindiran , aku ini orang yang tidak peka, paham?
Martin            : baiklah kalau kau memaksa.
Usman            : aku tidak memaksa. Kau saja yang merasa terpaksa. Jangan-jangan kau hidup juga karena terpaksa hahaaa
Martin            : ya ya yaa. Silahkan saja tertawa sebelum kau tidak bisa tertawa lagi. Usman, sekian lama aku menanti rasanya aku sudah tidak tahan. Pamali ini dan korban-korban Pamali itu harus kau serahkan sekarang juga.
Usman            : itu lagi itu lagi. Hey Martin, semua ini tidak akan pernah ku serahkan. Bukankah sudah dari dulu aku sampaikan kepadamu?
Martin            : untuk apa kau mempertahankannya?
Usman            : sebelum ku jawab pertanyaanmu, aku ingin bertanya padamu, kalau semua ini ku serahkan padamu, memangnya mau kau apakan semua ini?
Martin            : tentu saja akan ku tempatkan di tempat yang indah seperti taman Asoka, museum Leiden Belanda, supaya semua orang tau kalau Pamali itu seperti apa.
Usman            : enak saja kau bicara, kau kira Pamali ini sudah punah heh? Maaf, permintaanmu aku tolak.
Martin            : hey Usman, untuk apa kau mempertahankannya disini? Orang-orang disini sudah tidak peduli lagi dengan Pamali, mereka sudah tidak memakainya. Dan itu artinya Pamali sudah punah kan?
Usman            : tidak, Pamali akan terus hidup bersamaku.
Martin            : ayolah kawan, percuma kau habiskan hidupmu untuk mempertahankan ini. Kalau kau mau bekerjasama denganku, hidupmu pasti akan berubah.
Usman            : ya berubah, berubah menjadi tidak terkontrol dan jauh dari keteraturan.
Martin            : berhenti menyangkalnya, selama kau disini, apakah ada yang memperdulikannya?
Usman            : ada.
Martin            : banyak?
Usman            : beberapa.
Martin            : apa dia tertarik?
Usman            : entahlah.
Martin            : hahaaa itu artinya Pamali sudah punah.
Usman            : tapi aku percaya suatu saat pasti ada seseorang yang kembali memakainya.
Martin            : teruslah bermimpi wahai Usman yang baik.
Usman            : sebaiknya kau pergi dari tempat ini.
Martin            :  aku tidak akan pergi dengan tangan kosong
Usman            : pergi kataku !
Martin            : tidak akan !
Usman            : pergi !!
Martin            : tidak !
Usman            : aku mengusirmu !!
Martin            : stop !! Aku akan pergi kecuali kau serahkan ini semua.
Usman            : mentang-mentang dari New York, kau telah berubah Martin.
Martin            : berubah itu perlu dilakukan kawan, lagipula aku bukan dari New York.
Usman            : dari mana?
Martin            : Leiden, Belanda.
Usman            : lalu New York?
Martin            : “mentang-mentang dari New York” itu naskah drama.
Usman            : drama lagi drama lagi. Dasar manusia drama.
Martin            : apa yang kita bicarakan? Kembali ke topik pembahasan.
Usman            : sial, rupanya upayaku mengalihkan pembicaraan telah disadarinya.
Martin            : Usman, seandainya kau ikut bersamaku dulu mungkin kau akan menertawakan idealis-idealismu yang aneh itu, tak ada gunanya, idealis hanya akan memenjarakanmu kedalam pemikiran dan pendapat-pendapat yang merugikan dan melemahkanmu. Lihat kau sekarang ini, dirimu bagaikan dinding kaca yang retak dan dilapisi debu, rapuh, kusam, kau kira dengan idealis anehmu itu bisa mengalahkan dunia? Kau salah kawan, pengetahuan, logika, dan pemikiran yang majulah yang bisa melakukannya. Dan aku datang menemuimu untuk itu, tapi kau lagi-lagi menyangkalnya. Saranku kepada teman sepermainanku, Usman, sadarlah, buang jauh-jauh pemikiran kolotmu itu, Tak ada gunanya, buang-buang waktu.
Usman            : seharusnya aku yang berbicara seperti itu wahai hamba kemahsyuran, semenjak kedatanganmu dulu ke Mali-Mali, dan kau ingin membawanya ke Leiden, dari situ aku mulai menyadari bahwa pengetahuan dan pendidikan yang kau dapatkan selama ini sudah merubah pemikiranmu, kau sudah dijajah tanpa kau sadari, kau dijajah melalui pemikiran dan doktrin-doktrin para pemuja kemahsyuran, kau tidak ada bedanya seperti Rahwana dalam kisah Ramayana yang menculik Dewi Shinta, dan kau juga sama seperti Syarif Hamid yang menghianati pejuang Demang Lehman sehingga berhasil ditangkap dan dihukum mati oleh Belanda, dan aku tak menyangka ternyata setelah berabad abad kemudian lahirlah penghianat baru yang bernama Martin. Cukup sudah tengkorak pahlawan kami dibawa ke Leiden, tapi tidak dengan Pamali ini, Pamali ini akan terus hidup dan tidak akan pernah punah, walaupun penjajahan teknologi telah kalian lakukan yang membuat anak-anak muda tidak memakai Pamali lagi. Kaulah reinkarnasi Rahwana yang tirani, “Belanda rambut hirang”, itulah  julukan yang pas untukmu Martin.
Martin            : terserah kau mau bicara apa, dan julukan apa yang kau berikan kepadaku. Kalau cara baik-baik tidak digubris, negosiasi pun sudah tidak ada arti, maka cara kaum barbar lah yang akan ku tempuh. Usman, kau kenal dengam belati ini (menunjukkan belati yang diberikan kepada Sella) ?
Usman            : kau? Darimana kau dapat belati itu?
Martin            : tak perlu ku jelaskan pun kau pasti sudah paham. Belati ini akan membunuh tuannya sendiri. Sekarang cepat kau serahkan Pamali ini atau nyawamu akan melayang?
Usman            : tunggu dulu, ayolah kawan, tidak baik berlaku kasar ditempat ini, Pamali.
Martin            : masa bodoh dengan Pamali, cepat serahkan kataku !!
Usman            : tidak akan, aku percaya belati itu tidak akan berkhianat seperti dirimu Martin.
Martin            : kau mau bukti? Baiklah akan ku tunjukkan. Mati lah kau !!
Usman            : stop !! Baiklah ! Semua ini akan ku serahkan.
Martin            : hahaa kau akhirnya takluk juga.
Usman            : baiklah, sepertinya aku sudah tidak bisa menjaganya. Dengan berat hati semua ini ku serahkan. Semoga bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Martin            : benarkah? Kau menyerahkannya? Apa aku tidak salah?
Usman            : aku selalu berkata jujur.
Martin            : oh tuhan. Terimakasih Usman, kau adalah sahabat terbaik ku. (Memeluk Usman)
Usman            : (menusuk martin saat berpelukan) kau harus tau, siapa yang menang antara pengetahuan dengan idealis kolotku. Akulah Rama yang melindungi Shinta, akulah Demang Lehman yang dikhianati, Akulah Usman, pejuang baru di zaman ini. Matilah kau Rahwana, dasar penjajah bangsat !!
Martin            : (perlahan tumbang)
BELLA & SELLA MASUK
B & S              : (terperangah melihat kejadian itu)
FADE OUT


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar