NURI DAN SETANGKAI MAWAR
Karya : Ahmad Yamani
PANGGUNG MENGGAMBARKAN SEBUAH RUMAH.
TERDAPAT KURSI DI TERAS DAN BUNGA MAWAR DI SEKITARAN RUMAH. TERLIHAT SEORANG PEREMPUAN DENGAN BAJU
TERBUKA YANG DITUTUPNYA DENGAN SEHELAI KAIN SEDANG DUDUK MENATAP BUNGA-BUNGA
MAWAR . HAMPIR HABIS ROKOK YANG DI HISAPNYA.WAJAHNYA TEBAL DENGAN MAKE UP YANG
SUDAH LUNTUR. GINCU MERAHNYA SUDAH TERKIKIS SEPERTI PUAS DIKECUP SESEORANG.
MATANYA SEPERTI MENERAWANG JAUH. TERDENGAR SUARA LAKI-LAKI DARI DALAM RUMAH.
LALU KELUAR TERLIHAT BERSIAP-SIAP UNTUK PERGI.
ADEGAN
1
Laki-Laki : Nuriiiii (dari dalam rumah) Oh
sayang di sini kau rupanya…
Nuri : Keraskan saja lagi
suaramu itu, kalau perlu kau teriak kencang-kencang biar semua orang kampung
bangun!!!
Laki-Laki : (ingin berteriak)
Nuri : Coba saja!!! akan
kulemparkan puntung ini ke mukamu!!!
Laki-Laki : (Tertawa) Ayo lemparkan saja…
lempar… heh hahahaa….
Ngomong-ngomong
servisanmu malam tadi sungguh luar biasa… kau memang hebat dalam hal memuaskan
lelaki… sangat berpengalaman hahahahaa
Nuri : Tugasku sudah selesai!!
Sebaiknya kau cepat pulang!!
Laki-Laki : Apa kau melakukannya tadi dengan
cinta??
Nuri : heh cinta?? Goblok!!!
Laki-Laki : Jangan-jangan kau memang
mencintaiku??
Nuri : Idiihh…
Laki-Laki : Ouuuhhhh ayolah… jangan galak
begitu… Kau harus memuaskan pelangganmu ini…
Nuri : Kau sudah puas.. jadi
masalah selesai…
Laki-Laki : Hahaahaa santai lah sedikit
manis… (mencolek) Kalau kau galak begini nanti kau tidak laku lagi..
Nuri : Aku tidak peduli!!!
Perjanjiannya aku melayanimu hanya sampai burungmu itu ngecrot… sisanya di luar
dari pelayanan!!!
Laki-Laki : Hahahaaa.. kau memang yang paling
TOP!!
Nuri : Sudah mau terang, kau
sebaiknya pergi sekarang!!! Aku mau istirahat!!
Laki-Laki : Baiklah-baiklaah…. Aku pergi..
dadaaahh hooooneeeeyyy… (beranjak pergi) eits… Hati-hati dadamu itu nanti jadi mengeras
kalau keseringan marah-marah hahhaaaa
Nuri : Goblok!!! Punya burung
kecil saja belagu!!!
KEMBALI DUDUK DAN
MENYALAKAN ROKOK, KEMBALI MATANYA MENERAWANG SETELAH ITU MENATAP BUNGA MAWAR DI
DEKATNYA. LALU MEMOTONGNYA.
BI IJAH MEMASUKI
PANGGUNG.
Nuri : Kenapa lagi kau kembali??
(kesal)
Bi Ijah : Ini bi ijah nur…
Nuri : Eh bi ijah… ku kira laki-laki
tadi…
Bi Ijah : Pelangganmu lagi?
Nuri : Biaasaaa…
Bi Ijah : Aduuhhh.. Nuriii..Nuriiiii….
jangan terlalu sering bermain dengan kekasih-kekasihmu itu….
Nuri : Pelanggan bi… cuman pe…
Bi Ijah : Yaaa… apalah itu..
ini sayur bening dan ikan asin, tadi bibi masak lebih (meletakkan rantang)
Nuri : Bibi tidak perlu
repot-repot mengantarkan makanan setiap hari…
Bi Ijah : Orang tua ini sudah pikun…
seperti rasanya masih memasak untuk suami… hahhaaaa
Nuri : Iya bi…. Tapi tidak
setiap hari juga kan?
Bi Ijah : Tidak apa-apa nur…. Bibi malah
senang … serasa masih punya keluarga….
Eiihhh….. cepat ambil piringnya nur! Nanti keburu dingin..
Nuri : (masuk ke dalam rumah)
Bi Ijah : Sekalian ambilkan bibi air
putih yaa Nur…
Nuri : (menyiapkan makan)
Bi Ijah : Kau kelihatannya tidak
bersemangat hari ini?
Nuri : Biasa saja bi..
Bi Ijah : Bibi sudah hidup di dunia ini
lama…. Jadi paham betul mana muka orang yang sedang bahagia, mana muka yang
habis ketiban masalah, bahkan bibi pernah melihat muka orang jadi jelek habis
melihat hantu hahahaaa
Ya sudah… kalau kau tak mau cerita ya tidak apa-apa (tersenyum)
Nuri : Akhir-akhir ini aku
sering teringat masa lalu saja bi…
Bi Ijah : Tentang laki-laki yang kau
ceritakan itu?
Nuri : (terdiam)
Bi Ijah : Banyaaaakkk sekali orang yang
ingin menghapus kenangan buruk masa lalunya…. Merasa dirinya seolah yang paling
kasihan, paling tidak bahagia karena masa lalunya tak seberuntung orang lain…
tapi kau harus ingat Nur, tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa alasan…
Nuri : Alasan untuk menjadikan saya seorang pelacur..
Bi Ijah : (tersenyum) Kau memiliki nama
yang bagus…. Ibumu pasti mempunyai harapan dan doa lewat nama itu… Aku suka
menyebutkannya… dengan lengkap maupun disingkat…
Nuri seekor burung yang indah…
mempesona bagi siapa saja yang melihatnya… memiliki kepedulian yang tinggi….
Sedang Nur adalah cahaya…. Ahhh.. alangkah baiknya kau memiliki nama.
Nuri : Jauh sekali dengan kehidupanku yang gelap. (tertunduk)
Bi Ijah : Kau ini cantik Nur… masih jauh untuk di bilang tua. Kau pasti mudah
untuk cari kerja?
Nuri : Sudah pernah bi. yaaaahhh… tapi yang jati dirinya melekat jiwa
seorang pelacur tetap saja akan diperlakukan sebagai seorang pelacur!
Bi Ijah : Kau kan bisa menolaknya?
Nuri : (terdiam lagi)
Bi Ijah : Ahh.. sudahlah. Lagipula itu hanya omongan dari orang tua yang
hanya lulus sekolah dasar saja. itupun kalau ingatan bibi benar. Atau
jangan-jangan bibi tidak pernah lulus sekolah… (tertawa) Kok bibi malah pusing mikirin sekolah…aduuuhhhh
lali aku ini… (menepuk-nepuk kepala)
Nuri : Bibi bisa saja…. (tersenyum)
Bi Ijah : Bibi terlalu banyak bicara yaa…. Hahaaa mungkin bibi cocok ya jadi
seperti orang-orang pintar di tv-tv biasanya...
Nuri : Hahahaa bisa saja bi… tapi bibi mugkin harus diberi sedikit make up
di sini… di sini… di sini… (meraba-raba wajah bibi)
Bi Ijah : Huusssyyyy…. (mengelak)
Nuri : Hahahahaa (memeluk)
Nanti kalau aku sudah membereskan urusanku..
aku pasti akan berhenti bi…
Bi Ijah : Urusan??
Nuri : Aku ngantuukkk bi…
Ni Ijah : Astaga…. Orang tua ini hampir lupa waktu kalau bicara…
Ya sudah… bibi pulang dulu yaa...
BIBI IJAH
MENINGGALKAN PANGGUNG. NURI BERSIAP MEMASUKI RUMAH. LALU ADA SEGEROBOL PEMUDA
YANG PERGI BEKERJA. DAN MENGGODA NURI.
Pemuda : (bersiul)
Nuri : Apa? 300 ribu kalau mau… kalau tidak punya uang pergi saja…
Pemuda : Ah…
Mahal sekali!!
Nuri : Burung kecil aja belagu!!
Pemuda : Yeeee
marah… (beranjak pergi)
Ujang : (masih memandangi Nuri)
Nuri : Apa??
Ujang : Ehhh… ehhh.. (tersadar)
Pemuda : Bujang!!!
Ayoo.. malah bengong di sini… mau kau di lempari kondom??
PEMUDA MENINGGALKAN
PANGGUNG.
BLACK OUT.
ADEGAN 2
SUASANA MALAM
HARI. NURI MENUJU RUMAHNYA DENGAN DIBOPONG SEORANG LAKI-LAKI. SEPERTI HABIS
MABUK DI SUATU TEMPAT. LALU DUDUK DI KURSI TERAS RUMAHNYA. BICARANYA NGELANTUR
SAMBIL MEMOTONG SETANGKAI MAWAR. SAMPAI-SAMPAI PERKATAANNYA MENYINGGUNG
LAKI-LAKI YANG MEMBAWANYA.
Nuri : Aku terbang seperti burung Nuri yang indah melewati sungai-sungai
aliran ludah para lelaki bernafsu… mencipratkan butiran-butiran air yang
kukelepakkan di sela-sela dadaku dengan aroma busuk bau muntahan ludah asam
perih menusuk-nusuk hatiku….
Laki-Laki : Berat
juga kau ini!!!
Nuri : oohhh ibu… aku lah si burung Nurimu yang terbang mengitari
mawar-mawar merah…. yang semakin memerah… semakin memerah… dan berubah menjadi
api yang melahap tubuh kecil tak berdaya… mendekapku dengan erat hingga aku
menjadi mual ingin memuntahkan semua isi tubuhku yang kotor ini… (muntah di
baju lelaki) Hahahahaaaa...
Laki-Laki : (kesal)
Dasar lacur!!!!
Nuri : Hah??? …. Apa kau bilang? Lacur? Aku lacur?? (menampar lemah) Kau
laki-laki goblok!! Lebih bajingan dari seorang pelacur… Hahahaaa
Laki-Laki : Dasar
tidak tau terima kasih… masih untung kau ku gendong ke sini… Jika tidak, tidur
saja kau di kamar kumuh itu… Biar esok nya kau jadi tontonan ramai orang dengan
tubuh yang telanjang dan bau Hahahaahaa….
Nuri : Heyy…. Heyyy…. Siapa yang tidak tahu terima kasih hah??? Kau
berhutang jasa padaku… aku ajarkan kau bagaimana caranya memuaskan seorang
wanita!!! Hahahaaa ooouuuhhhhh… Kau ingat?? Betapa lugunya kau saat itu… sangat
kaku… kau bilang “eeehhh… eeehhh… aku takut. Aku tak pernah bisa memuaskan
wanita.” (terbahak) ouuhh yyaaa… satu lagi. Burungmu begitu mungil hahahahaaa…
kau harus banyak melatihnya.. ya kau harus sering melatihnya… (terbahak)
Laki-laki : (merah
padam) Berani kau mengolok-ngolok ku…. Kau sudah berjanji merahasiakannya!!!
Nuri : Hah??? Apa aku tidak salah dengar??? Kau percaya dengan seorang
yang kau bilang pelacur??? Hahahahaaa
Laki-Laki : (menahan
marah)
Nuri : Ouuuuhhhh iyaa iyaaa… aku paham sekarang!!! Pantas saja kau tidak
bisa bertahan lama dengan kekasih-kekasihmu itu…. Kau tau?? Hah?? Itu karena
burungmu kecil dan lemah… Hahahahaaa
Laki-Laki : Dasar pelacur bangsaaatt!!!
(menampar)
Nuri : (berusaha bangkit) Kau
laki-laki baj…. (muntah)
LAKI-LAKI
MENINGGALKAN PANGGUNG. TAK LAMA KEMUDIAN UJANG DATANG.
Ujang : Astagaa…. Nurii??
(membantunya duduk) Kau mabuk?
Nuri : Apa masalah kau hah??
Ujang : Wajahmu kenapa? Memar begini???
Nuri : Kau tak usah ikut campur urusanku!!!
Ujang : Maafkan aku… aku hanya ingin menolongmu…
Nuri : (memandang ujang) ouuhhh kau ujang…. Kalau kau butuh servisanku..
aku sedang tidak mood…. Kau cari yang lain saja!!
Ujang : Maksudmu??
Nuri : Yaaa?? Apalagi yang dibutuhkan seorang laki-laki datang ke rumah
ini, selain minta servisan!!
Ujang : Aku tidak bermaksud….
Nuri : Hahahaaa klasik!!! Semua laki-laki selalu mempunyai banyak cara
untuk melampiaskan nafsunya!!
Ujang : Aku benar-benar tidak bermaksud untuk….
Nuri : Baiklah… begini saja… 400 ribu untuk membuatku memaksakan diri
untuk menuruti nafsumu!!! Kalau kau tak sanggup sebaiknya kau pulang..
lampiaskan pada sabun mandimu… Hahahaaa
Ujang : Astagaa.. Nuri!! aku tidak ingin menyewamu!!! Kau jangan salah
paham!!
Nuri : Lalu… kenapa kau kemari??? Ini juga bukan waktunya bayar kontrakan
kan?
Ujang : Aku hanya melihat kau tergeletak di teras… tak ada niatan buruk.. hanya
ingin membantumu!!!
Nuri : (terdiam memandangi mawar) terima kasih….
Ujang : Kau tak apa-apa sekarang??
Nuri : Aku tidak apa-apa!! (mendekati setangkai mawar lalu memotongnya)
Ujang : Kuperhatikan kau selalu memotong mawarmu setiap hari??
Nuri : Aku sudah berterima kasih… Mengapa kau masih di sini??? Lagipula
apa urusanmu denganku??
Ujang : Mengapa kau begitu membenciku Nur?
Nuri : Bukan hanya kau!! Aku membenci semua lelaki!!!
Ujang : Kenapa??
Nuri : Sudah ku bilang bukan urusan kau!!!
Ujang : Apa salah aku peduli denganmu Nur?
Nuri : Peduli???
Ujang : Ya…
Nuri : Kau lebih baik berikan pedulimu itu dengan wanita lain!!
Ujang : Aku tak bisa!!
Nuri : Aku tidak suka dengan kepedulianmu!!
Ujang : Paling tidak izinkan aku mengenalmu Nur!
Nuri : Kau ingin mengenalku?? Aku ini seorang pelacur!!
Ujang : Apa salah nya jika kau seorang pelacur?
Nuri : Kau tidak akan senang denganku! (melemah)
Ujang : Aku tidak masalah!
NURI TERDIAM SEJENAK. FIKIRANNYA
SEPERTI TERINGAT SESUATU. MATA NYA MENERAWANG DAN MENIMBANG-NIMBANG
PERASAANNYA. LALU MENGAMBIL BUNGA MAWAR YANG TELAH DI POTONGNYA. SUASANA
LENGANG SEJENAK.
Ujang : Mengapa kau selalu memotong mawar-mawar itu Nur?
Nuri : Aku membencinya!!
Ujang : Kalau kau membencinya, lalu mengapa kau menanamnya kembali dan
merawatnya hanya untuk kau potong setelah bunganya tumbuh?
Nuri : Agar aku tak pernah lupa untuk membencinya!!
Ujang : Tapi mengapa kau membencinya?
Nuri : (terdiam sejenak) Sudah malam jang… sebaiknya kau cepat pulang!!
Ibumu pasti akan marah jika tahu kau di sini…
BI IJAH MEMASUKI
PANGGUNG. DENGAN SEORANG ANAK PEREMPUAN. NAMANYA TINI.
Bi Ijah : Nurii… Nuriiiii…..
Nuri : Ada apa Bi Ijah??
Bi Ijah : Anak ini mencarimu?? Dia memaksaku mengantarkannya ke rumahmu!!
Hahaha lucu sekali…. Aku baru tahu kalau kau mempunyai….
Nuri : Tini?? Kenapa kau keluar malam-malam begini???
Tini : Tini mau cari rumah ibu...
Ujang : Ibu??
Bi Ijah : Ujang??? Ngapain kau di sini hah???
Nuri : Tidak bi.. dia bukan… (tersendat)
Ujang : Aku tadi cuma mau menolong Nuri tergeletak di teras rumah saja bi…
Tini : Ibu sakit?? Sakit apa bu???
Nuri : Ibu tidak apa-apa Tini….
Bi Ijah : Eh… Ujang!! Kau sebaik nya cepat pulang!! Ibumu tadi mencari kau!!
Anak ini sebaiknya istirahat Nur…
pasti kelelahan mencari-cari rumahmu!
Nuri : Iyaa bi…
Bi Ijah : Ayoo jang kita pulang!
BI IJAH DAN UJANG
MENINGGALKAN PANGGUNG. NAMUN, DI PERJALANAN PULANG UJANG MEMBAWA TANDA TANYA
BESAR TENTANG TINI.
BLACK OUT
ADEGAN 3
PANGGUNG
MENGGAMBARKAN SUASANA PAGI HARI. TERLIHAT NURI SEDANG MENYIRAMI BUNGA MAWAR.
WAJAHNYA TERLIHAT SEGAR. TIBA-TIBA UJANG DATANG MENGHAMPIRI. HANYA DIAM
MENIMBANG-NIMBANG SESUATU YANG HARUS DILAKUKAN.
Nuri : Diam saja kau Ujang?
Ujang : Ehh… kau tidak marah aku datang?
Nuri : Percuma…
Ujang : ehh… (sambil menggaruk kepalanya, sesekali memandang ke dalam
rumah)
Nuri : Kau tidak bekerja?
Ujang : Hari ini aku kena jadwal libur..
Nuri : (fokus menyiram mawar)
Ujang : (sekali lagi melirik ke dalam rumah)
Nuri : Dari pada kau diam lebih baik kau bantu aku menyiram mawar-mawar
ini..
Ujang : Ehhh… boleh??
Nuri : Menurut kau saja bagaimana??
Ujang : Ehhh…. Yesss (berbisik)
Nuri : Kau kenapa?
Ujang : Ehhh…. Tidak apa-apa (menggaruk kepala)
Nuri : ehhh.. ohh.. ehh.. ohh.. mulu kau ini jang…
Kalau kau takut denganku, lebih baik
kau tidak usah ke sini saja..
Ujang : Ehhh…. Tidak-tidak!! Maaf.. (menyiram mawar sesekali melirik ke
dalam rumah). Mana Tini Nur?
Nuri : Dia sudah pulang… Tadi bi Ijah yang ngantar… dia ngotot mau
mengantar nya pulang.. katanya mau sekalian ke pasar..
Ujang : ouuuhhhh…. (ragu-ragu) Tini itu anak….
Nuri : Aku mau ke dalam sebentar Jang…
(melangkah masuk)
Ujang : Ehh iyaaa…
Dasar bodoh kau ini Ujang!!! (menepuk-nepuk
kepala) hampir saja dia marah!!
TIBA-TIBA ADA
SEORANG LAKI-LAKI BERPAKAIAN RAPI DATANG DAN BERTANYA TENTANG NURI.
Joni : Permisi… saya sedang mencari seseorang yang bernama Nuri? Apa mas
ini tau?
Ujang : Iya benar ini rumahnya Nuri… (bingung)
Joni : Mas ini siapa nya Nuri?
Ujang : Saya Ujang…. Temannya Nuri juga pemilik kontrakan ini…
Joni : Kalau boleh tau Nuri nya di mana ya mas?
Ujang : Nuri nya sedang ke dalam sebentar…
Joni : Menyiapkan diri?? (tertawa) dia memang benar-benar berbakat…
Ujang : Maksud kau?
Joni : Yaaa… semua orang juga tau kan siapa dia (tertawa)
Ujang : Jangan lancang kau!!!
NURI KELUAR RUMAH.
Nuri : Joni!!! (terkejut)
Ujang : (melepaskan cengkramannya)
Joni : Haii Nuri… Selamat pagi. Sudah lama rasanya kita tidak bertemu…
(tersenyum) Rindu rasanya abang denganmu… Tapi kau punya penjaga yang galak
juga Hahahaaa…
Ujang : Jangan kurang ajar kau!!!
Joni : Santai sobaat....
Nuri : (menarik lengan Joni menjauh dari Ujang)
Joni : Sepertinya ini pembicaraan yang intim sobaat…
Ujang : (hampir marah, tapi Nuri juga memintanya untuk tidak ikut)
Joni : Waaww… kau punya bunga mawar yang banyak… Aku sungguh terharu.
Nuri : Untuk apa lagi kau ke sini?? Belum puas kau hancurkan hidupku??
Joni : Jangan marah dulu… aku hanya rindu kepada istriku…
Nuri : Jangan sekali-kali kau sebut panggilan itu lagi…
Joni : Okee.. okee baiklaah… Tapi kau harus maafkan aku dulu. Mantan
istriku..
Nuri : Sudah ku bilang jangan
kau panggil aku dengan sebutan itu!!!
Joni : ohhyaaa… bagaimana kalau kuberi kau sesuatu.. (menyodorkan
setangkai bunga mawar) yaaa… walaupun milikmu sudah banyak… tapi kalau mantan
suami mu langsung yang memberinya pasti beda rasanya…
Nuri : Sebaiknya kau pergi dari sini sekarang juga!!
Joni : Kau tak boleh mengusirku dengan kasar seperti itu!! Tidak sopan…
Lagi pula kita belum sampai pada pembahasan intinya..
Nuri : Ini rumahku!!! Aku berhak mengusirmu dari sini!!!
Joni : Tidak… Kau tidak boleh mengusirku seperti itu!! Bagaimanapun juga
aku yang membuatmu dapat hidup selayak ini!!
Nuri : (takut) Aku tak ingin kehidupan seperti ini!!
Joni : Ouuuhhhh… tidak ingin katamu?? kau ingat?? Kau sendiri yang
memilihku??
Bukan salahku kau mencintai orang yang
salah!!!
Nuri : Kau Bajingaan!!!
Joni : Aku bersikap baik padamu… aku bantu kau mencari jalan keluar atas
kesulitanmu dengan penyakit ibumu itu!!
Nuri : Sekali lagi kau menyebut ibuku… Akan ku…
Joni : Akan apa hah??? Kau tak bisa melakukan apa-apa Nur!!
Nuri : (terdiam)
Joni : Lihat… kau masih sama seperti dahulu… penuh ketakutan…
Nuri : Apa maumu??
Joni : Mauku??
Nuri : Ya katakan apa maumu??
Joni : (berbisik) Polisi sedang mencarimu karena membunuh majikanmu dulu!!
Nuri : Tidakk.. tidakk.. kau berbohong kan??
Joni : Kau hebat Nuri bisa
berjalan sejauh ini setelah membunuh seseorang yang penting!! Aku juga hampir
kewalahan mencarimu!!
Nuri : Lalu, apa yang kau inginkan dariku??
Joni : Aku ingin kau tutup mulut tentang kejadian masa lalu!! Tentang
bisnis itu!!
Kau hanya akan bilang kalau kau
membunuhnya karena masalah kekerasan biasa!!!
Nuri : (tertawa kecil)
Joni : Kenapa kau tertawa? Kau paham hah??
Nuri : (tertawa kecil) Kau tahu
Joni?? Aku sudah siap jika aku harus menjadi tersangka pembunuhan itu!! Aku
tidak takut untuk di penjara!! Tapi, kau tahu kenapa aku kabur terlalu jauh????
Joni : (geram)
Nuri : Yaaaa… Aku tak ingin hanya aku yang dinyatakan bersalah dalam kasus
ini!!! Aku adalah korban dan kalian adalah pelakunya!! Jadi,, kita sama-sama
akan di penjara!!
Joni : Tidak jika kau tutup mulut!!
Nuri : Aku tidak akan tutup mulut!!!
Joni : Kau harus!!!
Nuri : Memang kenapa kalau tidak hah??
Kau mau membunuku seperti dulu?? Bunuh
saja aku!!!
Joni : (tertawa) Sudah kubilang kau tidak punya pilihan lain Nur..
Nuri : (terheran)
Joni : Pilihannya hanya dua.. Kau mengikuti kehendak kami atau…
Nuri : Atau apa hah?
Joni : Atau Tini dalam bahaya!!!
Nuri : (meludah) Bajingan kau Jon!!
Joni : (menampar) Beraninya kau!!!
Nuri : Tak puaskah kau renggut kehidupan ku? Harga diriku? Setiap hari aku
menanggung beban kebencian!!!… Setiap hari aku tidak pernah bisa merasakan
bahagia!!! Setiap hari aku mengalami mimpi buruk tentang masa lalu!!! Tadak
puas kah kau hah? (menangis) Aku menyesal menjadi orang bodoh yang dengan
lugunya percaya dengan rayuan-rayuanmu.. tentang janji-janjimu itu…teryata kau
begitu tega menjualku menjadi seorang pelacurr… aku menyesal… Lalu setelah itu
aku haru dihadapkan dengan kenyataan bahwa…
ibuku…. (tertahan) ..Ibuku meninggal….(terisak) Kau bajingaan!!!Kau
benar-benar biadab!!! Tak punya hati!!! (mencengkram).
Joni : Ahhhh (ingin menampar)
UJANG BURU-BURU MENGHALAU
TANGAN JONI DAN MEMBUATNYA TERJATUH.
Ujang : Kau tidak apa-apa Nur??
Nuri : (hanya diam lemah)
Ujang : Heyy.. kau sebaiknya pergi dari sini!!! Atau akan kupanggilkan
orang-orang kampung!!!
Joni : Baiklah aku akan pergi!!
Kau benar-benar harus membuat
keputusan Nur!! (pergi meninggalkan)
Nuri : (hanya terdiam)
Ujang : (membantunya duduk ke
kursi)
Kau kenapa Nur??
Nuri : (menghancurkan bunga mawar didekatnya)
Ujang ; Nuriii… Nurii… Sudah Nur…Sudaahhh…
Nuri : (menangis) Pergii kau… Pergiii…. Biarkan aku sendiri… (mengamuk)
Ujang : Tidakk Nur… Aku tidak akan meninggalkanmu begini!!
LALU BI IJAH DATANG.
TERKEJUT MELIHAT KEADAAN NURI.
Bi Ijah : Astaaagaaa…. Ada apa ini??
Nuri : Pergiii…. Kubilang pergi…..
Bi Ijah : Tenang Nur… Kau harus tenang…
Nuri : Tinggalkan aku … Aku hanya akan membawa masalah bagi kalian…
Bi Ijah : Sabaaarr Nuuurr… Sabaarrr…
Nuri : Aku ini hanya seorang pembawa sial…. Aku tidak ingin kalian ikut
dalam masalahku
Bi Ijah : Tak ada masalah yang tidak bisa di hadapi Nurr… Kita akan hadapi
bersama. Kau sudah ku anggap sebagai anakku sendiri… Bibi akan membantumu Nurr.
Nuri : Aku ini pelacur bi… aku ini hinaa… aku juga seorang pembunuh!!! Aku
pembunuh bi .. pembunuh… (melemah)
Bi Ijah : (terdiam sejenak) Kalaupun kau seorang pelacur atau seorang
pembunuh…. Kau tidak harus seperti ini Nurr… Menghinankan dirimu…
Nuri : Apalagi kalau bukan hina bi??? Bibi tidak mengerti... Bibi bukan
seorang pelacur sepertiku (mengeras)
Bi Ijah : Aku bekas seorang pelacur Nur!! Aku juga seorang pelacur!!
Nuri : (tersentak)
Bi Ijah : Aku sama denganmu Nur… Makanya aku merasa dekat denganmu… Kau sudah
kuanggap anakku sendiri (menangis)
Apakah seorang pelacur tak bisa
memilih jalan lain Nur?? Sehingga kau begitu kalap seperti ini!!! Apakah
pelacur tak bisa hidup dengan bahagia? (menangis)… Aku yang lebih mengerti
kesakitan itu Nurr…(tertahan)
Nuri : (terdiam sejenak) Maafkan aku Bi… maafkan aku sudah menyakitimu..
(memeluk)
Bi Ijah : Kau bisa memilih jalanmu sendiri Nurr… Kau bisa…
Nuri : Aku hanya tidak ingin menambah masalah kalian…Maafkan aku.. aku tak
bermaksud menyakitimu.
Bi Ijah : (terdiam)
Ujang : Aku akan membantumu Nurr!!
TIBA-TIBA
TERDENGAR SUARA DARI KEJAUHAN DENGAN KALIMAT-KALIMAT YANG KASAR DAN MENYEBUTKAN
NAMA UJANG.
Bu Risa : Ujaangg!!!! Dasar kau pelacur sialan! Jangan kau jerumuskan anakku
ke dalam kehidupanmu!! Dasar lacur!!
Ujang : Ibu….
Bu Risa : Pulang
kau Ujang!! Kalau kau mau, ibu akan carikan kau wanita yang lebih baik dari si
pelacur itu!!
Ujang : Tapi, aku ingin bersama Nuri Bu!
Bu Risa : Bersama pelacur itu??? Apa kau sudah buta??
Kubilang pulang sekarang!!
Bi Ijah : Sebaiknya kau pulang dulu Ujang (menenangkan)
Ujang : (meninggalkan)
Bu Risa : Ehhh Nuriii!!! Jangan kau bawa Ujang dalam kehidupanmu! Sudah
untung kau ku biarkan tinggal di sini..
Nuri : Dia yang datang sendiri ke sini!!
Bu Risa : Itu pasti karena kau menghasutnya!!
Nuri : (ingin membalas tapi ditahan Bi Ijah)
Bi Ijah : Risa… Sudah!! Ujang hanya sekedar membantu Nuri…
Bu Risa : (menahan marah) Baiklah…
Eh Nuri kalau bukan karena bi Ijah.
Sudah ku usir kau dari rumah ini!!
Tapi jika kau rusak anakku! Aku tidak
segan-segan akan mengusirmu!!
Nuri : (hanya diam di tahan Bi Ijah)
Bu Risa : Ahh… Sudahlah!! Aku pulang!
Bi Ijah : Maafkan Risa Nur..
Nuri : Iya bi… wajar saja di bersikap begitu kepadaku.
Bi Ijah : Sebaiknya kau istirahat… Tenangkakan fikiranmu!
Nuri : (mengangguk)
NURI DAN BI IJAH MEMASUKI
RUMAH.
BLACK OUT.
ADEGAN 4
SUASANA SORE HARI.
NURI DAN BI IJAH SEDANG BERBICARA DI DALAM RUMAH MENGENAI PERMASALAHAN YANG DI
HADAPINYA. TIBA-TIBA UJANG DATANG BERLARI DAN MENGETOK-NGETOK RUMAH. SEPERTI MEMBAWA KABAR BURUK.
Ujang : Nuri… Nuriii… (mengetok pintu) Nuri….
Bi Ijah : Ada apa jang??
Ujang : Eh bibi.. gawat bi.. gawaatt.
Bi Ijah : Gawat apanya?
Ujang : Ada polisi bi.. ada polisi mencari Nuri…
Bi Ijah : Nurr…
Nuri : Aku tidak apa-apa bi… Aku sudah siap!!
Ujang : Maksudnya??
Nuri : Mau bagaimana lagi jang…
Ujang : Kau benar-benar ingin….
Nuri : Aku sudah bicara sama bi
Ijah… Aku harus menebus kesalahanku….
Ujang : Tapi kau tidak bersalah Nur..
Bi Ijah : Biarkan polisi-polisi itu yang menentukannya jang..
Ujang : (Tertunduk)
Nuri : Ujang… boleh aku meminta sesuatu padamu??
Ujang : Apa itu Nur? Aku pasti membantumu..
Nuri : Apa kau mau menjaga Tina dan teman-temannya??
Ujang : Tina?? Tina anakmu??
Nuri : Iya jang… Nanti bi Ijah akan mengantarkanmu ke sana…
Ujang : Baiklah Nur…
Nuri : Terima kasih Ujang… Kau memang orang yang tulus… Maafkan aku sudah
bertindak kasar kepadamu…
Ujang : Tidak apa-apa Nur…
Nuri : Kau kenapa jang?
Ujang : (terdiam sejenak) Aku… aku mencintaimu Nur..
Nuri : (hanya diam)
Ujang : Tapi.. tak apa kalau kau tidak menerimaku Nur.. Aku akan tetap
menjaga anakmu..
Nuri : Aku hanya seorang…
Ujang : Aku tidak masalah dengan itu… Aku tau kau orang baik…
Nuri : (memeluk ujang) terima kasih…
TERDENGAR SUARA
MENUJU RUMAH NURI. BU RISA DAN POLISI DATANG INGIN MEMBAWA NURI.
Bu Risa : Ini rumahnya pa! Ujang kenapa kau di sini!! Pulang!!
Ujang : Aku tidak mau!!
Bu Risa : Dasar kau pembunuh!! Tangkap saja pa!!
Nuri : (menghadap polisi)
Polisi : Selamat Sore.. Kami mendapat tugas untuk menahan saudari Nuri atas
tindak pembunuhan!!
Nuri : Saya sudah siap pa!! Saya juga akan memberikan keterangan
sejelas-jelasnya atas tindak pembunuhan yang saya lakukan kepada saudagar kaya
di Negeri Jiran itu!!
Polisi : Baiklah kalau begitu!
(membergol)
TIBA-TIBA DATANG
TINI. DI TANGANNYA MEMBAWA SEBUAH SURAT. KECERIAAN NAMPAK HILANG DI WAJAHNYA MELIHAT
KEJADIAN DI DEPANNYA.
Tini : Ibu??? Kenapa ibu di borgol??
Nuri : Boleh saya berbicara kepada anak saya pa??
Polisi : Silahkan…
Tini : Ibu… Tini dapat beasiswa untuk sekolah lebih tinggi bu.. Tini sudah
jadi anak yang pintar seperti ibu inginkan….
“Burung Nuri itu indah.. Semua
binatang di hutan senang dengannya.. dia menjadi penolong dengan tubuhnya yang
kecil.” (menangis) aku ingin di ceritakan lagi tentang burung nuri itu bu…
Nuri : (memeluk Tini) Kau memang anak yang pintar Tini…. (menahan tangis)
Ada yang ingin ibu ceritakan kepadamu…
cerita yang sebenar-benarnya.. kau sudah saatnya untuk tahu… Kalau ibu adalah seorang…
Tini : Aku tahu siapa ibu… saat aku mencari ibu kesini aku tahu semua
cerita tentang ibu… aku tidak peduli… aku hanya tahu ibu orang yang baik
denganku… aku hanya akan menjadi anak gelandangan yang bodoh tanpa bertemu
denganmu…..
Nuri : (tak kuasa menangis)
Tini : “Namun, di saat tubuh kecilnya ingin menolong kesedihan hutannya
yang terbakar… dia juga ikut hangus di dalamnya.. Lalu, sang dewa merasa iba
dengan ketulusan si burug nuri dan menghentikan kesedihan itu.” (menangis)
Nuri : Kau harus tetap menjadi anak yang pintar… Ibu akan menemuimu lagi…
Tini : Ibu tidak boleh kemana-mana… ibu tidak boleh pergi!!!
Nuri : Terimakasih bi Ijah..
Ujang.. kau harus menjaga Tini dengan
baik..
Ayo pak… (meninggalkan)
Tini : Tidak.. Ibu tidak poleh
pergi….(mengamuk)
Bi Ijah : Ibu pergi sebentar saja Tini…(menangis)
Tini : Ibuuuuuuu (berteriak)
SUASANA MENGHARU. LAMPU
PERLAHAN REDUP.
BLACK OUT.
ENDING.
(Banjarmasin,
30/11/17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar