Naskah
Drama Petilan Sejarah Perjuangan
TEROMPET RA’JAT
(Perjuangan Si
Kuli Tinta)
Karya:
Faisal Refki
29
April 2025
Tokoh:
Yusni
Antemas
Hamran
Ambrie
Merah
Nadalsyah
Belanda
1
Belanda
2
Belanda
3
Rakyat
1
Rakyat
2
Rakyat
3
Narator
1
Narator
2
BABAK I
Video
Projector On !
REKAMAN
VIDEO PROYEKTOR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA 17 AGUSTUS 1945
Video
Projector Off ! / Music On ! / Photo Projector On !
LAYAR
PROYEKTOR MENAMPILKAN FOTO MASA PERJUANGAN REVOLUSI KALIMANTAN SELATAN
NARASI
: 2
Kalimantan Selatan pada
hari-hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dalam
situasi dan kondisi tidak menentu, karena simpang siurnya berita yang sampai ke
daerah ini.
NARASI
: 1
Berita paling dinanti
nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk rakyat di Kalimantan adalah
berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
NARASI
: 2
Berita pertama tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 disiarkan oleh surat
kabar Borneo Simboen di Banjarmasin dan Kandangan. Sumber berita berasal dari
Radio Domei cabang Banjarmasih yang menerima berita Proklamasi dari Radio Domei
Jakarta.
NARASI
: 1
Sarana percetakan bekas
surat kabar Borneo Simboen yang ada di Banjarmasin ternyata telah lebih dahulu
dimanfaatkan oleh NICA untuk melahirkan Surat Kabar Suara Kalimantan yang pro
kepada penjajah.
NARASI
: 2
Berbeda halnya dengan
sarana percetakan bekas Surat Kabar Jepang Borneo Simboen yang ada di Kandangan
oleh para tokoh pers setempat dimanfaatkan untuk melahirkan Koran dengan
mingguan yang diberi nama “Sinar Hoeloe Soengai”, surat kabar Sinar Hoeloe
Soengai merupakan cikal bakal pers perjuangan di Kalimantan Selatan.
NARASI
: 1
Terinspirasi dari surat
kabar Sinar Hoeloe Soengai, kemudian di Amuntai, juga muncul tunas pers
perjuangan yaitu surat kabar TEROMPET RAKYAT yang bermotto “Mempertahankan Republik Indonesia”.
NARASI
: 2
Pelopor media massa
baru ini Yusni Antemas dam Hamran Ambrie, mereka tidak hanya tokoh pers yang
memihak perjuangan, tetapi juga anggota GERPINDOM (Gerakan Pembela Pengejar
Indonesia Merdeka).
NARASI
: 1
Photo Projector Off !
Yusni Antemas menjabat
sebagai sekretaris GERPINDOM, sedangkan Hamran Ambrie salah seorang pembantu
dalam kepengurusan gerakan tersebut, organisasi tersebut merupakan organisasi
rahasia dan illegal bagi Belanda.
Lights On !
HAMRAN
AMBRIE DAN YUSNI ANTEMAS TERLIHAT SEDANG MEMBUAT BERITA DI SURAT KABAR TEROMPET
RAKYAT
NARASI
: 1
Pojok Koran Terompet
Rakyat ini bernama “Djamoe Kuripan” yang sering menyerang kebijakan pemerintah Belanda.
Pojok ini terletak di halaman belakang, sebelah kanan atas bagian Koran
tersebut. Hamran Ambrie adalah pengisi/penulis pojok tersebut dangan gelarnya
“Abang Betel”. Sedangkan Yusni Antemas bergelar “Si Kuli Tinta”.
Lights Off !
NARASI
: 2
Terompet Rakyat
terkenal dengan berita pojoknya. Pojok adalah “karikatur tertulis” dengan
pendek menyindir, menyinggung, menyerempet dan mengkritik ketidakadilan,
keculasan, kepalsuan dan segala kepincangan.
Lights On ! / Music Off
! / Recording On !
BEBERAPA
RAKYAT TERLIHAT SEDANG MELAKUKAN AKTIFITAS MEMBACA SURAT KABAR
SUARA
POTONGAN ISI SURAT KABAR TEROMPET RAKYAT
“bahwa
rakjat Belanda menganggap kalaoe menjetodjoei naskah itoe,
bererti
keradjaan Belanda didjual kepada Repoeblik Indonesia
Wah…
wah… wah !!
Kalimantan
Poelang anggapan orang sana. Hanjar oeroesan naskah persetoedjoean, oeroes
damai tjara bersahabat, soedah dikatakan kerajaan tadjoeal.
Pina
takoetan menir2 di sana kaloe tadjoeal, sebab boleh djadi sidin menganggap moen
tadjoeal.
Sebenarmja
tjoema tapisah, kada kawa lagi makan bamantiga lagi, sekoerangnja tangalih
sadikit dari nang soedah-soedah.
Kelewar
biar handak dodjoeal, koerasa kada balioer djoea manoekar moen soedah
baroesak-roesak oleh si nani, apalagi boeboehankoe kada sanggoep mangganii
pamakanja nang sarba mantiga-sosoe, kada kaja kita2 ni maoe hadja sambal2
kangkoeng dan nomor doeanya, kada kawa mangganii mambajariakan hoetang sidin
nang batimbal lapis itoe.
Lights Off !
pambagian
kain gin kaja apakah, amoen kawa manaboesi.
Akoe
maambil tasmak dadahoeloe. Hanjar bahimat kita bapandir poelitik.”
Recording
Off ! / Music On !
BABAK II
NARASI
: 1
Keberanian Terompet
Rakyat menyebabkan media massa mendapat sorotan penguasa. Tindakan pihak
penguasa untuk membendung tulisan-tulisan tajam dari harian Terompet Rakyat.
Lights On !
Mula-mula Hamran Ambrie
dan Yusni Antemas selaku pimpinan redaksi dan wakilnya dipanggil menghadap Kiai
Besar Afdeling Hulu Sungai, Merah Nadalsyah, yang khusus datang dari Kandangan
ke Amuntai.
Music Off !
HAMRAN
AMBRIE, YUSNI ANTEMAS DAN MERAH NADALSYAH BERADA DIRUANG TAMU
Merah
Nadalsyah :
kadatanganku ka Amuntai handak maminta bubuhan pian badua supaya ampih manulis
barita di Terompet Rakyat nang isinya menyinggung pemerintahan Belanda.
Yusni
Antemas :
hadang, kanapa maka hampian manyuruh kami ampih?
Merah
Nadalsyah : ngini
gasan kabaikan kita barataan, supaya kahidupan ikam badua nyaman.
Hamran
Ambrie : kada,
kami kada pacangan hakun tunduk kalawan Pamarintahan Belanda, biar nang kayapa
kah!
Merah
Nadalsyah : nah…
dangari dahulu, bila buhan ikam hakun maumpati Pamarintahan Belanda, buhan ikam
badua cagaran nyaman, hidup tajamin, barapa kah buhan ikam handak, tapi, mun
kada… Terompet Rakyat…
Yusni
Antemas :
sudah gin, mun damintu, pamandiran kita cukup sampai disini!
Hamran
Ambrie :
bujur, Terompet Rakyat kada pacangan ampih!
Yusni Antemas : Kami bulikan!
Lights Off ! / Music On
!
NARASI
: 1
Ajakan Kiai Besar Merah
Nadalsyah, yang diperintahkan oleh Militer Belanda, kepada Kedua tokoh pers ini,
untuk menghentikan penerbitan Terompet Rakyat, atau setidak-tidaknya mau
merubah sikap dan mau bekerjasama dengan surat kabar Belanda di Kalimantan
Selatan. Tapi mereka berdua menolaknya. Penolakan tersebut membuat Merah
Nadalsyah pulang dengan tangan hampa.
BABAK III
NARASI
: 1
Upaya yang dilakukan
pihak penguasa tidak menyurutkan jiwa dan tekad para pengasuh Terompet Rakyat.
Lights On !
Pada tanggal 6 Mei
1947, Ketika Yusni Antemas sedang berpergian ke Kota Tanjung. Terjadinya
peristiwa pencegatan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh militer belanda
terhadap Yusni Antemas.
Belanda
1 : yusni antemas, harige
extremistische basis van journalisten, Godverdomme !, Martel hem ! ( yusni
antemas, dasar ekstremis berbulu wartawan,
brengsek !. Siksa dia !)
Belanda
2 :
snel bekennen! (cepat mengaku!)
NARASI:
Terjadinya pemukulan
yang tidak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh militer belanda terhadap Yusni
Antemas, mereka menuduh Yusni Antemas sebagai ekstremis berbulu wartawan.
Belanda
1 :
je bent dood!! (mampus kau!!)
Lights
Off !!
Lights
On !
YUSNI
ANTEMAS DALAM KEADAAN SETENGAH SADAR, DIBAWA MILITER BELANDA MENUJU TIANG
GANTUNG.
NARASI:
Beliau tidak sadarkan
diri, militer belanda menggiring Yusni Antemas ke tiang Gantung!
Lights Off !
Photo Projector On !
NARASI
: 2
Pada tahun 1947
penerbitan koran “Termpet Rakyat” dipindahkan ke kota Alabio besama dengan
Hamran Ambrie, di Alabio Hamran Ambrie mendapat tambahan staf redaksi yaitu
Nawawi Z. Koran “Terompet Rakyat” terbit secara darurat dengan kekurangan modal
dan sarana terbatas, kemudian berhenti terbit pada akhir tahun 1947.
NARASI
: 1
Yusni Antemas mendapat
beberapa penghargaan, diantaranya
NARASI
: 2
Pengakuan Anggota
Veteran RI Golongan A (NVP 2764i M). Piagam Penghargaan beserta Satya Lencana
dari Pimpinan Pusat Legiun Veteran di tanda tangani Jenderal (Purnawirawan)
Ahmad Tahir.
NARASI
: 1
Piagam Penghargaan
beserta Satya Lencana dari DHN Angkatan 45 di tanda tangani Jenderal (Purnawirawan)
H.Surono.
NARASI
: 2
Piagam Penghargaan DPRD
Gotong Royong Tingkat II HSU (1962) sebagai tokoh Penggerak
Pemberontakan/Kemerdekaan di HSU (1945).
NARASI
: 1
Sejatinya perjuangan
revolusi kemerdekaan selain didukung oleh para gerilyawan juga didorong kuat
oleh halaman per-halaman dari media cetak yang ditulis oleh para pemikir yang
berani.
Music Off ! Photo Projector
Off!
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar