Senin, 11 Agustus 2025

Terompet Ra'jat (Perjuangan Si Kuli Tinta)

 

Naskah Drama Petilan Sejarah Perjuangan

TEROMPET RA’JAT

(Perjuangan Si Kuli Tinta)

Karya: Faisal Refki

29 April 2025

 

Tokoh:

Yusni Antemas

Hamran Ambrie

Merah Nadalsyah

Belanda 1

Belanda 2

Belanda 3

Rakyat 1

Rakyat 2

Rakyat 3

Narator 1

Narator 2

 

 

BABAK I

Video Projector On !

REKAMAN VIDEO PROYEKTOR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA 17 AGUSTUS 1945

Video Projector Off ! / Music On ! / Photo Projector On !

LAYAR PROYEKTOR MENAMPILKAN FOTO MASA PERJUANGAN REVOLUSI KALIMANTAN SELATAN

NARASI : 2

Kalimantan Selatan pada hari-hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dalam situasi dan kondisi tidak menentu, karena simpang siurnya berita yang sampai ke daerah ini.

NARASI : 1

Berita paling dinanti nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk rakyat di Kalimantan adalah berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

NARASI : 2

Berita pertama tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 disiarkan oleh surat kabar Borneo Simboen di Banjarmasin dan Kandangan. Sumber berita berasal dari Radio Domei cabang Banjarmasih yang menerima berita Proklamasi dari Radio Domei Jakarta.

NARASI : 1

Sarana percetakan bekas surat kabar Borneo Simboen yang ada di Banjarmasin ternyata telah lebih dahulu dimanfaatkan oleh NICA untuk melahirkan Surat Kabar Suara Kalimantan yang pro kepada penjajah.

NARASI : 2

Berbeda halnya dengan sarana percetakan bekas Surat Kabar Jepang Borneo Simboen yang ada di Kandangan oleh para tokoh pers setempat dimanfaatkan untuk melahirkan Koran dengan mingguan yang diberi nama “Sinar Hoeloe Soengai”, surat kabar Sinar Hoeloe Soengai merupakan cikal bakal pers perjuangan di Kalimantan Selatan.

NARASI : 1

Terinspirasi dari surat kabar Sinar Hoeloe Soengai, kemudian di Amuntai, juga muncul tunas pers perjuangan yaitu surat kabar TEROMPET RAKYAT yang bermotto “Mempertahankan Republik Indonesia”.

NARASI : 2

Pelopor media massa baru ini Yusni Antemas dam Hamran Ambrie, mereka tidak hanya tokoh pers yang memihak perjuangan, tetapi juga anggota GERPINDOM (Gerakan Pembela Pengejar Indonesia Merdeka).

NARASI : 1

Photo Projector Off !

Yusni Antemas menjabat sebagai sekretaris GERPINDOM, sedangkan Hamran Ambrie salah seorang pembantu dalam kepengurusan gerakan tersebut, organisasi tersebut merupakan organisasi rahasia dan illegal bagi Belanda.

Lights On !

HAMRAN AMBRIE DAN YUSNI ANTEMAS TERLIHAT SEDANG MEMBUAT BERITA DI SURAT KABAR TEROMPET RAKYAT

NARASI : 1

Pojok Koran Terompet Rakyat ini bernama “Djamoe Kuripan” yang sering menyerang kebijakan pemerintah Belanda. Pojok ini terletak di halaman belakang, sebelah kanan atas bagian Koran tersebut. Hamran Ambrie adalah pengisi/penulis pojok tersebut dangan gelarnya “Abang Betel”. Sedangkan Yusni Antemas bergelar “Si Kuli Tinta”.

Lights Off !

NARASI : 2

Terompet Rakyat terkenal dengan berita pojoknya. Pojok adalah “karikatur tertulis” dengan pendek menyindir, menyinggung, menyerempet dan mengkritik ketidakadilan, keculasan, kepalsuan dan segala kepincangan.

Lights On ! / Music Off ! / Recording On !

BEBERAPA RAKYAT TERLIHAT SEDANG MELAKUKAN AKTIFITAS MEMBACA SURAT KABAR

SUARA POTONGAN ISI SURAT KABAR TEROMPET RAKYAT

“bahwa rakjat Belanda menganggap kalaoe menjetodjoei naskah itoe,

bererti keradjaan Belanda didjual kepada Repoeblik Indonesia

Wah… wah… wah !!

Kalimantan Poelang anggapan orang sana. Hanjar oeroesan naskah persetoedjoean, oeroes damai tjara bersahabat, soedah dikatakan kerajaan tadjoeal.

Pina takoetan menir2 di sana kaloe tadjoeal, sebab boleh djadi sidin menganggap moen tadjoeal.

Sebenarmja tjoema tapisah, kada kawa lagi makan bamantiga lagi, sekoerangnja tangalih sadikit dari nang soedah-soedah.

Kelewar biar handak dodjoeal, koerasa kada balioer djoea manoekar moen soedah baroesak-roesak oleh si nani, apalagi boeboehankoe kada sanggoep mangganii pamakanja nang sarba mantiga-sosoe, kada kaja kita2 ni maoe hadja sambal2 kangkoeng dan nomor doeanya, kada kawa mangganii mambajariakan hoetang sidin nang batimbal lapis itoe.

Lights Off !

pambagian kain gin kaja apakah, amoen kawa manaboesi.

Akoe maambil tasmak dadahoeloe. Hanjar bahimat kita bapandir poelitik.”

Recording Off ! / Music On !

BABAK II

NARASI : 1

Keberanian Terompet Rakyat menyebabkan media massa mendapat sorotan penguasa. Tindakan pihak penguasa untuk membendung tulisan-tulisan tajam dari harian Terompet Rakyat.

Lights On !

Mula-mula Hamran Ambrie dan Yusni Antemas selaku pimpinan redaksi dan wakilnya dipanggil menghadap Kiai Besar Afdeling Hulu Sungai, Merah Nadalsyah, yang khusus datang dari Kandangan ke Amuntai.

Music Off !

HAMRAN AMBRIE, YUSNI ANTEMAS DAN MERAH NADALSYAH BERADA DIRUANG TAMU

Merah Nadalsyah      : kadatanganku ka Amuntai handak maminta bubuhan pian badua supaya ampih manulis barita di Terompet Rakyat nang isinya menyinggung pemerintahan Belanda.

Yusni Antemas          : hadang, kanapa maka hampian manyuruh kami ampih?

Merah Nadalsyah      : ngini gasan kabaikan kita barataan, supaya kahidupan ikam badua nyaman.

Hamran Ambrie        : kada, kami kada pacangan hakun tunduk kalawan Pamarintahan Belanda, biar nang kayapa kah!

Merah Nadalsyah      : nah… dangari dahulu, bila buhan ikam hakun maumpati Pamarintahan Belanda, buhan ikam badua cagaran nyaman, hidup tajamin, barapa kah buhan ikam handak, tapi, mun kada… Terompet Rakyat…

Yusni Antemas          : sudah gin, mun damintu, pamandiran kita cukup sampai disini!

Hamran Ambrie        : bujur, Terompet Rakyat kada pacangan ampih!

Yusni Antemas           : Kami bulikan!

Lights Off ! / Music On !

NARASI : 1

Ajakan Kiai Besar Merah Nadalsyah, yang diperintahkan oleh Militer Belanda, kepada Kedua tokoh pers ini, untuk menghentikan penerbitan Terompet Rakyat, atau setidak-tidaknya mau merubah sikap dan mau bekerjasama dengan surat kabar Belanda di Kalimantan Selatan. Tapi mereka berdua menolaknya. Penolakan tersebut membuat Merah Nadalsyah pulang dengan tangan hampa.

 

BABAK III

NARASI : 1

Upaya yang dilakukan pihak penguasa tidak menyurutkan jiwa dan tekad para pengasuh Terompet Rakyat.

Lights On !

Pada tanggal 6 Mei 1947, Ketika Yusni Antemas sedang berpergian ke Kota Tanjung. Terjadinya peristiwa pencegatan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh militer belanda terhadap Yusni Antemas.

Belanda 1                   : yusni antemas, harige extremistische basis van journalisten, Godverdomme !, Martel hem ! ( yusni antemas, dasar ekstremis berbulu wartawan, brengsek !. Siksa dia !)

Belanda 2                   : snel bekennen! (cepat mengaku!)

NARASI:

Terjadinya pemukulan yang tidak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh militer belanda terhadap Yusni Antemas, mereka menuduh Yusni Antemas sebagai ekstremis berbulu wartawan.

Belanda 1                   : je bent dood!! (mampus kau!!)

Lights Off !!

Lights On !

YUSNI ANTEMAS DALAM KEADAAN SETENGAH SADAR, DIBAWA MILITER BELANDA MENUJU TIANG GANTUNG.

NARASI:

Beliau tidak sadarkan diri, militer belanda menggiring Yusni Antemas ke tiang Gantung!

Lights Off !

Photo Projector On !

NARASI : 2

Pada tahun 1947 penerbitan koran “Termpet Rakyat” dipindahkan ke kota Alabio besama dengan Hamran Ambrie, di Alabio Hamran Ambrie mendapat tambahan staf redaksi yaitu Nawawi Z. Koran “Terompet Rakyat” terbit secara darurat dengan kekurangan modal dan sarana terbatas, kemudian berhenti terbit pada akhir tahun 1947.

NARASI : 1

Yusni Antemas mendapat beberapa penghargaan, diantaranya

NARASI : 2

Pengakuan Anggota Veteran RI Golongan A (NVP 2764i M). Piagam Penghargaan beserta Satya Lencana dari Pimpinan Pusat Legiun Veteran di tanda tangani Jenderal (Purnawirawan) Ahmad Tahir.

NARASI : 1

Piagam Penghargaan beserta Satya Lencana dari DHN Angkatan 45 di tanda tangani Jenderal (Purnawirawan) H.Surono.

NARASI : 2

Piagam Penghargaan DPRD Gotong Royong Tingkat II HSU (1962) sebagai tokoh Penggerak Pemberontakan/Kemerdekaan di HSU (1945).

NARASI : 1

Sejatinya perjuangan revolusi kemerdekaan selain didukung oleh para gerilyawan juga didorong kuat oleh halaman per-halaman dari media cetak yang ditulis oleh para pemikir yang berani.

Music Off ! Photo Projector Off!

 

 

SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar